jatimnow.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya memastikan jalur wilayah Kabupaten Malang tetap aman. Gempa sempat terjadi di Kabupaten Malang, Selasa (13/8/2024) pukul 10.35 WIB.
Walaupun jarak gempa cukup jauh, namun sangat terasa khususnya di wilayah Daop 8 Surabaya.
Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif mengatakan, bahwa operasional kereta api di Daop 8 Surabaya berjalan dengan normal.
Baca juga: Gempa M 4,9 Goyang Perairan Malang, Sejumlah Wilayah di Jatim Bergetar
"Hal ini dipastikan setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan juga detail terkait struktur jalan rel, termasuk kekuatan bangunan dalam hal ini jembatan rel KA," kata Luqman Arif, Selasa (13/8/2024).
Luqman Arif menjelaskan, saat terasa gempa Pusat Pengendali Operasi KA Daop 8 Surabaya memerintahkan 2 KA, yakni KA 433 Commuterline Penataran relasi Malang - Blitar untuk BLB (berhenti luar biasa) di Stasiun Malang, dan KA 434 Commuterline Penataran relasi Malang - Surabaya Kota BLB di Stasiun Sumberpucung mulai pukul 10.35 WIB, sembari menunggu pemeriksaan kondisi prasarana perkeretaapian seperti jalan rel, jembatan, dan terowongan.
Baca juga: Selatan Jatim Diguncang Gempa 5,3 Magnitudo, Tidak Berpotensi Tsunami
Setelah dilakukan pemeriksaan jalur KA di wilayah Kab Malang oleh petugas jalan rel dan jembatan, pukul 11.05 WIB, jalur KA tersebut dinyatakan aman untuk dilewati dan operasional berjalan normal kembali.
"Para petugas KAI memastikan bahwa jalur KA aman, dan seluruh KA diperbolehkan melanjutkan kembali perjalanannya," katanya.
Baca juga: Perusahaan Produsen ProEM-1 Beri Bantuan untuk Para Korban Gempa Malang
Luqman Arif menyampaikan, seluruh petugas KAI selalu siaga mengantisipasi semua kemungkinan yang berkaitan dengan alam, salah satunya gempa. Di titik-titik rawan selalu disiagakan petugas jaga yang akan terus memantau perkembangan kondisi prasarana.
"Koordinasi terus dilakukan antara petugas jalan rel dan jembatan, serta semua jajaran operasional termasuk masinis yang selalu mendapatkan pantauan terbaru dari pusat pengendali kereta api. Hal ini untuk menjaga keselamatan dan keamanan perjalanan KA," pungkasnya.