jatimnow.com - Ratusan alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Bata-Bata dan Banyuanyar Pamekasan yang ada di Jember menginginkan Kabupaten Jember dipimpin seorang santri.
Untuk itu, Ratusan santri yang tergabung dalam Sahabat Mas Iben ini pun mendukung calon bupati (Cabup ) Jember nomor urut 2 Muhammad Fawait.
Dukungan ini sangat istimewa, karena bagi para ulama di Ponpes ini, baru kali ini ada calon bupati Jember yang berlatar belakang santri semenjak Indonesia merdeka.
Baca juga: Timnas Kalahkan Arab Saudi, Gus Fawait Kian Greget Angkat Derajat Persid Jember
"Alhamdulillah, deklarasi dihadiri para alumni pondok pesantren dan juga dihadiri oleh pengasuh pondok pesantren Raden Kiai Haji Ahmad Faisol serta para kiai dan masyayikh dari Kabupaten Jember yang merupakan alumni dari Pondok Pesantren Banyuanyar," ujar Gus Fawait, Jumat (18/10/2024).
Menurut Gus Fawait, deklarasi ini menjadikan suntikan yang luar biasa bagi pihaknya untuk semakin bersemangat menjalani proses untuk menang dalam Pilbup Jember 2024 ini.
Baca juga: Fawait Siap Sinergikan Program Makan Bergizi Gratis, Solusi Stunting di Jember
"Dukungan ini juga membuat harapan baru bagi kami sebagai calon bupati Jember untuk lebih memperhatikan pesantren di Jember agar lebih baik ke depannya," tandas Gus Fawait.
Ditambahkan, para guru ngaji madrasah diniyah dan pondok pesantren punya hak yang sama untuk diperhatikan oleh Pemerintah.
"Kalau selama era zaman bupati Pak Jalal, untuk pesantren hanya diperhatikan. Dan untuk perhatian terhadap guru ngaji diberikan dalam bentuk tunjangan yang layak dan rutin, maka ke depan Kami akan pastikan bahwa pondok pesantren diperhatikan secara layak," terang Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) ini.
Baca juga: Forkam Jember Alihkan Dukungan pada Gus Fawait, Ji To: Ini Masalah Etika
Gus Fawait mengaku banyak menerima keluhan para guru ngaji selama 4 tahun belakangan ini, hanya menerima tunjangan sekali. Padahal harusnya empat kali atau bahkan lebih.
"Bahkan tahun ini mereka sudah dimintai berkasnya terkait administrasi untuk pengajuan tunjangan sejak dari awal puasa Ramadan, lalu. Namun sampai hari ini belum turun-turun," ungkapnya.