jatimnow.com - Warga di Surabaya utara nihil keluhan, alias tak memiliki kekurangan dari segi fasilitas pelayanan publik yang diberikan pemerintah.
Anggota DPRD Surabaya Mohammad Faridz Afif mengaku, mayoritas warga di Surabaya utara tak memiliki keluhan dan masalah yang berarti saat reses (serap aspirasi) bersamanya pada masa sidang pertama.
Menurut Afif, perhatian Pemkot Surabaya pada warganya ia acungi jempol. Warga tak ada yang mengeluh. Bahkan mayoritas mengaku puas dengan kelengkapan fasilitas lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) hingga pemasangan box culvert hingga gang-gang kecil.
Baca juga: DPRD Surabaya Tolak Usulan Penarikan Retribusi untuk Foto Video di Balai Pemuda
"Hampir nggak ada yang berarti. Karena tinggal pemasangan saja. Di gang-gang pada mengeluhkan pemasangan box culvert, kalau di luar sudah banyak. Kayak PJU itu sudah banyak," ucap Afif, di kantornya, Jumat (15/11/2024).
Ketua Komisi B DPRD Surabaya menambahkan, keluhan-keluhan warga rata-rata hanya di dominasi oleh persoalan teknis yang tinggal direalisasikan. Selain box culvert, mereka juga menyuarakan tentang matinya air PDAM saat siang hari.
Baca juga: DPRD Sentil Capaian PAD Surabaya di Triwulan Pertama 2023
"Lalu PDAM, yang mana PDAM itu ada yang keluarnya cuma malam aja, ada yang cuma keluarnya shubuh aja, dan ada yang keluarnya itu nggak sama sekali," jelas Afif.
"Ternyata kami tanyakan pada Dirut PDAM, ternyata masih merah di utara, karena menunggu selesainya pompa di Mbah Ratu. Jadi kalau selesai 50 persen air bisa masuk ke utara. Kalau rumah pompa itu katanya progres akhir November ini selesai. Akhir tahun paling lama, 2025 bisa teraliri," sambung dia.
Selain fasilitas yang tinggal menunggu final, lanjut Afif, sebagian warga hanya mengusulkan penambahan lembaga pendidikan, seperti membangun Sekolah Dasar (SD) Negeri di Surabaya utara, tepatnya di Kelurahan Bulak Banteng.
Baca juga: Dinkopumdag Diminta Kembali Optimalkan Operasi Pasar Murah di Surabaya
Mereka usul agar pendidikan anak-anak mereka bisa dijangkau lebih dekat. Sebab, di kawasan tersebut sudah berdiri Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Jadi yang belum punya SDN Bulak Banteng, dan SDN Tambak Wedi," pungkas Afif.