jatimnow.com - Dalam era digital saat ini, paylater menjadi salah satu metode pembayaran yang tengah naik daun.
Dengan konsep “membayar nanti,” layanan ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan barang impian sekarang tanpa harus membayar sekaligus.
Cicilan jangka pendek sesuai kemampuan finansial menjadi daya tarik utama. Namun bagaimana agar penggunaannya tetap aman dan tidak menjerat?
Baca juga: Aksi Bersih-Bersih Sungai dengan Eco Enzym Warnai Dies Natalies ke-44 Unitomo
Paylater adalah layanan keuangan digital yang memungkinkan konsumen membeli barang atau jasa dengan sistem pembayaran cicilan jangka pendek. Sebagai metode mudah dan cepat, paylater sangat populer terutama di kalangan generasi muda.
Namun, sebagaimana diungkapkan oleh Dekan Fakultas Hukum Universitas Dr. Soetomo (FH Unitomo), Subekti, Fenomena paylater ini seperti pisau bermata dua.
"Bisa membantu, tapi juga bisa menjerat kalau tidak paham cara kerjanya,” ungkapnya.
Dalam Seminar Nasional Hukum Bisnis bertajuk "Paylater: Teman atau Musuh Dompet Pelajar" yang berlangsung pada Selasa (23/7), dua narasumber memberikan wawasan penting terkait penggunaan paylater.
Imam Muslik, seorang pengusaha membagikan pengalaman praktisnya. Ia mengingatkan bahwa paylater bisa menjadi “teman” asal pengguna tahu batasannya.
Khusus bagi pelajar yang belum memiliki penghasilan tetap, risiko jatuh ke dalam utang konsumtif sangat besar.
“Disiplin membayar dan memahami konsekuensi bunga adalah kunci agar tidak terjebak utang konsumtif,” tegas Imam.
Dari sisi hukum, Sri Astutik, Ketua Program Studi S1 Ilmu Hukum FH Unitomo, menegaskan bahwa secara legal, pelajar di bawah umur belum memiliki kecakapan untuk membuat perjanjian utang. Hal ini menimbulkan potensi celah hukum bagi pengguna maupun penyedia jasa.
Tips Aman Menggunakan Paylater
1. Pahami Batas Kemampuan Membayar
Baca juga: FEB Unitomo Surabaya Teken Kerja Sama dengan BPSDM Jatim
Pastikan cicilan yang diambil sesuai dengan kemampuan dan pendapatan bulanan agar tidak memberatkan keuangan.
2. Disiplin Membayar Tepat Waktu
Keterlambatan bisa menimbulkan bunga atau penalti yang membengkak, sehingga menjadikan utang makin berat.
3. Jangan Gunakan Paylater untuk Konsumsi Berlebihan
Hindari membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan agar tidak menambah beban finansial.
4. Kenali Regulasi dan Hak Konsumen
Baca juga: Pakai Pakaian Adat, Unitomo Surabaya Rayakan Hari Ibu
Pelajar maupun pengguna di bawah umur harus memahami bahwa ada keterbatasan hukum terkait perjanjian utang.
5. Edukasi Finansial dan Hukum
Selalu cari informasi valid dan edukasi lanjutan untuk menjadi pengguna finansial yang cerdas dan bertanggung jawab.
Seperti disampaikan dalam seminar, pembayaran digital paylater bisa menjadi solusi keuangan yang membantu jika digunakan dengan bijak.
Akan tetapi, untuk pelajar maupun kaum muda, mengenal aspek hukum dan disiplin finansial adalah kunci agar layanan ini tidak menjadi beban, melainkan teman yang mendukung kebutuhan tanpa merusak kesehatan keuangan.