jatimnow.com- Outlet Soma Chicken yang terletak di Desa Sembon, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung tampak ramai oleh pembeli. Karyawan di outlet tersebut tampak cekatan melayaninya. Setelah melakukan pemesanan, pembeli langsung membayar ke kasir. Mereka menggunakan QRIS untuk membayar pesanan tersebut.
Fenomena penggunaan QRIS sebagai alat pembayaran kini semakin menjamur. Banyak outlet yang sudah menggandeng jasa perbankan untuk layanan tersebut. Jumlah pengguna QRIS di Indonesia juga terus mengalami penambahan yang cukup signifikan. Bank Indonesia mencatat terdapat lebih dari 57 juta pengguna QRIS hingga semester pertama tahun 2025 ini.
Admin Soma Chicken, Edi Rohman mengatakan, transaksi digital dengan QRIS di semua outlet terus mengalami lonjakan. Saat ini tersedia 9 outlet Soma Chicken di wilayah Kediri dan Tulungagung. Dari semua outlet tersebut transaksi menggunakan QRIS mencapai 30 persen. Jumlah tersebut terus mengalami peningkatan setiap tahun.
Baca juga: Melihat Klinik Kesehatan di Tulungagung yang Biaya Berobat se Ikhlasnya
"Sejak 2020 outlet kami sudah menggunakan sistem transaksi QRIS, angka penggunanya terus bertambah setiap tahun," ujarnya, Minggu (24/8/2025).
Pada awal tahun 2025, Soma Chicken mendapat penawaran QRIS dari Bank CIMB Niaga. Pihaknya lalu beralih menggunakan QRIS Bank CIMB Niaga. Edi menjelaskan terdapat sejumlah fitur unggulan yang ditawarkan Bank CIMB Niaga untuk program QRIS ini. Salah satunya fitur real time. Transaksi dari pembeli yang menggunakan QRIS bisa langung masuk ke rekening perusaaan saat itu juga tanpa menunggu waktu lama.
"Kalau dari bank lain biasanya harus menunggu, tapi kalau menggunakan QIRS Bank CIMB Niaga bisa langsung masuk saat itu juga ke rekening," terangnya.
Bagi pelaku UMKM fitur ini dirasa sangat membantu. Mereka dapat memutar cash flow uang perusahaan lebih cepat tanpa harus menunggu lama. Selain itu Bank CIMB Niaga juga memberikan promo dalam penggunaan fitur ini. Jika transaksi melebihi dari target yang diberikan, pihak Bank akan memberikan reward kepada perusahaan tersebut.
"Kami mendapat cash back karena nilai transaksi QRIS melebihi target," tuturnya.
Baca juga: 5 Desa di Tulungagung Terdampak Bencana Longsor
Selain menggunakan QRIS, Soma Chicken juga bekerja sama dengan Bank CIMB Niaga terkait sistem pembayaran gaji karyawan atau Payrool. Keunggulan sistem Payrool di Bank CIMB Niaga adalah bisa membayar gaji karyawan tepat waktu meski tanggal merah atau libur. Total terdapat 130 karyawan di Soma Chicken yang merasa manfaatnya dari sistem ini. Selain menerima gaji tepat waktu tanpa potongan biaya administrasi, mereka juga bisa mengambil uang tunai di ATM mana pun tanpa dipungut biaya.
"Kita tinggal input data saja dan pihak bank yang akan memprosesnya langsung ke rekening karyawan, tepat waktu meski tanggal merah atau libur," ungkapnya.
Sementara itu Head of Region Jawa Timur CIMB Niaga, Rhena Octaria menegaskan CIMB Niaga hadir dengan layanan perbankan yang lengkap baik melalui kantor cabang maupun digital untuk memberikan layanan yang lebih dekat dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan pelaku UMKM. Program digitalisasi ini selaras dengan semangat Bank CIMB Niaga untuk mendukung perkembangan dan pengembangan ekonomi di Tulungagung.
"Dengan kombinasi layanan fisik dan digital, kami ingin memberikan pengalaman perbankan yang lebih sederhana, cepat, dan optimal," jelasnya.
Baca juga: Tiga Ruang SDN di Tulungagung Rusak Parah Terkena Longsor
Menurut Rhena, Tulungagung memiliki potensi ekonomi yang besar dari sektor UMKM, kerajinan, pertanian, hingga makanan dan minuman olahan. CIMB Niaga juga menghadirkan OCTO Merchant untuk mendukung pelaku UMKM dan pemilik toko. Aplikasi ini memungkinkan transaksi nontunai dengan QRIS, di mana dana hasil penjualan langsung masuk ke rekening merchant secara real time, menjaga arus kas usaha tetap sehat.
"CIMB Niaga hadir untuk mendukung kemajuan dunia usaha dan masyarakat setempat dengan layanan lengkap dan inklusif," imbuhnya.
Corporate Communications Head CIMB Niaga, Hery Kurniawan, menambajkan hingga kuartal I/2025, sekitar 25 persen dari total pembiayaan bank atau senilai Rp56,6 triliun telah dialokasikan untuk mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
"Implementasi prinsip keberlanjutan dilakukan melalui sinergi aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam seluruh proses bisnis," pungkasnya.