jatimnow.com-Memasuki musim penghujan, Pemkab Lamongan mulai bersiap menghadapi ancaman bencana hidrometereologi.
Persiapan yang dilakukan meliputi, pengecekan kelengkapan sarana prasarana seperti kendaraan, peralatan dari gergaji mesin, perahu karet, pelampung, pompa mobile, repling tali temali, dll. kemudian konsumsi makanan siap saji, dan kesiapan personil utamanya dalan hal mental.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi mengungkapkan bahwa apel kesiapsiagaan bencana digelar dalam rangka antisipasi dini dan penguatan koordinasi antar wilayah kecamatan.
Baca juga: Fokus Tekan Kecelakaan, Polres Lamongan Gelar Ops Zebra Semeru 2025
"Kita memastikan bahwa seluruh prasarana dan sarana atau perangkat yang akan kita gunakan untuk penanggulangan bencana semuanya sudah siap baik secara personal maupun secara peralatan," ujar Bupati Yes, Senin (17/11/2025).
Baca juga: Kemenko PM Perkuat Peran Ponpes dan LED Untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem di Jatim
Untuk ancaman potensi bencana dan wilayah rawan, Bupati Yes menyampaikan bahwa tahun ini perubahan iklim belum bisa diprediksi. Meski demikian, pihaknya terus bersiap dengan langkah mitigasi dan pengambilan kebijakan dalam hal kebencanaan secara terukur.
"Kita tidak bisa menduga, karena iklim ini kadang sangat ekstrem dan datangnya tiba-tiba. Ya kita juga kaget kemarin ada puting beliung di bebarapa kecamatan, ini membuktikan bahwa bencana yang ada sekarang karena perubahan iklim ini kadang sangat ekstrem dan tidak bisa kita prediksi tapi yang jelas di Kabupaten Lamongan selain bencana banjir tanah longsor puting beliung juga bencana-bencana lain semuanya juga kita persiapkan," tuturnya.
Baca juga: Dua Koperasi Desa Merah Putih di Lamongan Jadi Supplier SPPG
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Lamongan, Moch. Na'im membeberkan bahwa ada ratusan personil disigakan dalam menyambut ancaman bencana hidrometeorologi termasuk sukarelawan dari unsur pelajar dan masyarakat.
"Ratusan personil gabungan disiagakan, total yang ikut apel ada 12 pleton mulai dari TNI/Polri, intasni terkait, forum pencegahan bencana, relawan dari pelajar dan masyarakat," pungkasnya.