jatimnow.com-Sejumlah Sekolah rakyat (SR) akan dibangung secara permanen pada tahun 2026 mendatang. Pembangunan ini menjadikan Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah SR terbanyak permanen di tahun depan. Hal ini diungkap ole Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf saat berkunjung ke Malang.
Menurutnya, seluruh proses pembangunan sudah berjalan sejak saat ini. Sebagian lagi ada yang masuk dalam tahap lelang di Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Beberapa bangunan ditargetkan selesai pada 2026 dan dapat dimanfaatkan oleh siswa-siswi.
"Alhamdulillah ini Pak Bupati sudah selesai ya, Ibu Gubernur tanahnya insya Allah sudah beres. Ini sudah mulai proses untuk lelang di Kementerian PU," ujar pria yang akrab disapa Gus Ipul ini, usai dialog bersama pelajar Sekolah Rakyat dan orang tua di UPT Balai Latihan Kerja Provinsi Jawa Timur, Singosari, Kabupaten Malang, Kamis (20/11/2025) malam
Baca juga: Siloam Surabaya Resmikan MRCAC, Teknologi Canggih Tak Perlu ke Luar Negeri
Mantan Wali Kota Pasuruan itu berharap, proses konstruksi pembangunan dapat berjalan lancar. Sehingga kegiatan Sekolah Rakyat dapat menempati gedung permanen. Dimana total ada 166 titik sekolah rakyat yang akan didirikan di seluruh Indonesia.
"Dari 166 itu, di tahap pertama ini ada 104 titik. Mudah-mudahan di awal tahun sudah dibangun lagi kira-kira tahun depan ada 200 titik. Ada yang bisa selesai di pertengahan tahun, ada yang selesai di akhir tahun," jelasnya.
Baca juga: Mengejutkan, Air Hujan di Desa Sumberkemuning Bondowoso Mengandung Mikroplastik
Gus Ipul menuturkan, Jawa Timur akan memiliki jumlah Sekolah Rakyat rintisan terbanyak, dengan jumlah sekitar 26 titik, baik itu yang milik kabupaten kota maupun yang milik pemerintah provinsi.
"Kalau tidak salah sudah 26 tempat, di kabupaten, kota maupun milik provinsi. Terbanyak Jawa Timur. Jawa Timur terbanyak," kata dia.
Baca juga: IWAPI Fashion Runway Ciptakan Ekosistem Wastra untuk Lawan Produk Impor
Secara umum kata Gus Ipul, sapaan akrabnya sekolah rakyat berjalan cukup baik. Ia dan tim di kementerian sosial terus melakukan monitoring pengawasan tiap minggunya. Hasilnya memang di awal ada dinamika dan tantangan, meski setelah dua bulan beroperasi kondisi cukup baik pada pelaksanaan program strategis nasional ini.
"Siswa-siswa bisa menyesuaikan diri, guru-gurunya juga sudah mulai bekerja dengan baik, kalau menurut saya perkembangannya luar biasa dan ini dikawal oleh banyak pihak," pungkasnya.