jatimnow.com - Polisi membeberkan kronologi bocor dan terbakarnya pipa PGN (Perusahaan Gas Negara) di Jalan Ngagel Jaya Selatan, Surabaya, Jumat (26/10/2018).
Kanit Reskrim Polsek Gubeng, Ipda Joko Soesanto menjelaskan, bocornya pipa PGN itu berawal dari pekerjaan pengerukan sungai yang dilakukan eskavator dengan 2 pekerja yaitu Robbani (30), sopir eskavator dan Nari (40), pekerja.
Keduanya memulai pekerjaan sekitar pukul 08.55 Wib. Keduanya mulai melakukan pengerukan tanah maupun sampah yang ada di dasar sungai dengan eskavator bernomor lambung 170W-9.
Pada pengerukan pertama, tidak terjadi apa-apa. Sedangkan pengerukan kedua, eskavator diduga mengenai pipa PGN itu dengan diawali bunyi 'jedug'.
Setelah terdengar bunyi itu, dari pipa PGN keluar semburan mirip air. Dan berselang berapa detik, dari pipa yang bocor itu muncul semburan api ke atas dengan tinggi sekitar 2 meter.
"Gas itu diduga tersambar api kompor yang sedang menyala di warung kopi, yang ada di dekat titik kebocoran pipa," ungkap Joko.
Akibat semburan api itu, 4 orang yang ada warung kopi itu terkena semburan api.
Antara lain Yansen Cendikiawan (65) warga Jalan Ngagel Jaya Selatan 149 Surabaya yang luka pada telapak tangan kiri dan tengkuk tangan kanan. Kemudian M Hidayat (33) satpam Salon B Fuk yang terluka pada bagian wajah.
Korban ketiga yaitu Suni (40) pemilik warung kopi yang terluka pada wajah serta lengan sebelah kiri. Sedangkan korban keempat yaitu Dwi Setyo Rahayu (42) warga Jalan Bogen 2 No. 24-i, Surabaya yang luka pada lengan kanan dan kiri.
"Mereka sempat dibawa ke RSU dr Soetomo untuk perawatan tapi sudah pulang," tambah Joko.
4 unit mobil PMK dikerahkan untuk melakukan pemadaman api. Dan sekitar pukul 09.45 Wib, api berhasil dipadamkan dan pipa PGN tersebut langsung ditangani oleh pihak PGN.