jatimnow.com - Temuan berupa fosil purba di Gua Tenggar, Desa Tenggarejo, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung, telah selesai diteliti oleh tim peneliti dari Universitas Airlangga Surabaya.
Fosil yang ditemukan pada Maret 2017 lalu ini, awalnya dibawa ke laboratorium milik Unair untuk dilakukan penelitian tahap pertama. Tim peneliti bersama Bappeda Kabupaten Tulungagung, kemudian melakukan seminar terkait hasil penelitian ini.
Ketua tim penelitin Unair, Toetik Koesbandiarti menuturkan berdasarkan hasil penelitian sejumlah fosil tersebut diketahui merupakan fragmen hewan purba.
Diantaranya adalah gajah, kelinci, kerbau dan babi. Selain itu tim juga menemukan peralatan batu giling, yang biasa digunakan oleh manusia purba zaman prasejarah.
"Meskipun begitu kami belum bisa memastikan apakah gua ini termasuk kawasan hunian manusia purba atau hanya persinggahan saja," ujarnya, Rabu (21/11/2018).
Dari penelitian awal ini, Toetik mengaku belum bisa memastikan usia fosil tersebut. Menurutnya dibutuhkan penelitian lebih mendalam lagi, untuk mengetahui usia pasti fosil tersebut.
Meskipun begitu berdasarkan kontur dan tipikal gua, diperkirakan fosil ini berumur sekitar tujuh ribu tahun, atau lebih lama dari manusia purba Homo Wajakensis yang berusia empat ribu tahun. "Diperlukan penelitian lanjutan untuk memastikan usia fosil ini," tuturnya.
Hasil penelitian ini kemudian diserahkan ke Bappeda untuk selanjutnya ditindaklanjuti. Rencananya kawasan Gua Tenggar ini akan dikembangkan menjadi wisata edukasi kepurbakalaan.
Diperkirakan hasil temuan fosil ini masih ada kaitannya dengan manusia Homo Wajakensis. Hal ini dikarenakan lokasi penemuan tidak terlalu jauh dengan gua tempat ditemukannya fosil Homo Wajakensis. "Ini masih akan kita lakukan penelitian lagi kemungkinan masih erat kaitannya," pungkasnya.
Baca juga: Ratusan Penari di Tulungagung Meriahkan Perayaan Hari Tari Sedunia
Baca juga: Polisi Pengguna Sabu di Tulungagung jadi Tersangka, Ini Awal Mula Kasus Terungkap