Ecoprint, Teknik Baru 'Membatik' dengan Daun

Sabtu, 08 Des 2018 11:01 WIB
Reporter :
jatimnow.com
Teknik pengerjaan batik Ecoprint

jatimnow.com - Sebuah kerajinan menghasilkan karya batik baru yang bernama Ecoprint. Dengan teknik yang terbilang cukup unik, yakni mereplika tumbuhan ke dalam kain, Ecoprint dapat menghasilkan karya batik yang memiliki nilai seni tersendiri.

Proses pembuatan ecoprint terbilang sederhana dan mudah. Kita ambil daun, letakkan diatas kain katun dan buat pola yang diinginkan. Kemudian tutup kain katun tersebut dengan kain katun lagi dan dipukul dengan palu kayu untuk menghasilkan corak. Setelah itu, angin-anginkan sebentar kemudian bilas dengan tawas untuk mengunci warna.

"Saya pernah jual ke orang Belanda seharga 4 juta rupiah", kata Naning Gustiningtiyas, SE, pemerhati lingkungan, ketika ditemui dalam workshop membatik yang diselenggarakan Pusat Studi Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Bhayangkara Surabaya (Ubhara) pada Jumat (7/12/2018).

Baca juga: Banyuwangi Batik Festival 2024 Angkat Motif Jenon, Ini Maknanya

Batik dengan teknik Ecoprint ini menghasilkan corak yang unik dan digemari di manca negara.

"Orang luar lebih menghargai alam. Mereka lebih suka bahan yang berasal dari alam", ujar Naning yang juga pengajar Ecoprint.

Banyak orang menyebut ecoprint dan batik merupakan hal yang sama. Namun menurut Naning, batik dengan teknik Ecoprint ini berbeda dengan batik tulis biasa, karena bahan serta teknik pengerjaanya berbeda.

Baca juga: Anggota DPRD Jatim Ini Usul Batik dari 14 Dapil jadi Seragam

"Batik ya batik. Ecoprint ya ecoprint. Beda", kata alumnus Universitas Bhayangkara ini.

\

"Batik itu menghias kain dengan pewarna dan menggunakan canting. Eco print tidak. Ecoprint menggunakan tumbuhan", imbuhnya.

Naning sendiri telah menggeluti ecoprint selama tujuh tahun. Pernah diundang beberapa instansi untuk membekali karyawan yang akan mempersiapkan masa pensiun dengan ecoprint.

"Saya berharap Pemerintah Kota Surabaya turut membantu dalam pengembangan ecoprint terutama untuk para UMKM", pungkas Naning.

Baca juga: Desainer FikyAisha Bakal Tampilkan Batik Tanjung Bumi Bangkalan di JMFW

Pusat Studi Kewirausahaan Fakultas Ekonomi Bisnis Ubhara seringkali mengadakan workshop atau pelatihan bagi mahasiswa. Seperti pelatihan membuat batik Ecoprint. Hal ini ditujukan sebagai bekal bagi mahasiswa untuk belajar berbisnis.

"Ini bertujuan untuk memberi bekal kepada mahasiswa untuk menjadi pebisnis. Salah satunya workshop membatik ini", ujar Endang Siswati, DBA, Kepala Pusat Studi Kewirausahaan FEB Ubhara. 

Reporter: Alfan Ifantri

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler