Harga Buah Naga di Blitar Anjlok, Petani Pasrah
Peristiwa Jumat, 25 Jan 2019 16:43 WIBjatimnow.com - Harga buah naga menurun drastis di setiap musim penghujan. Kondisi ini terus dirasakan berulang oleh petani di setiap tahun. Seperti yang diutarakan oleh petani buah naga di Kabupaten Blitar.
Harga buah naga ditingkat petani dilaporkan Anjlok. Kondisi ini lebih parah bila dibandingkan tahun 2018 di Bulan yang sama.
"Tahun ini yang terparah mas. Tahun lalu nggak sampai segini harganya (buah naga) ditingkat petani," kata Imam Buchori, Petani buah naga di Desa Mronjo, Selopuro, Kabupaten Blitar, Jumat, (25/01/2019).
Buah naga di tingkat petani ini dibagi menjadi dua grade yakni grade A dan grade B. Harga grade A dihargai empat ribu rupiah, sementara grade B dihargai seribu limaratus hingga dua ribu rupiah perkilogram. Padahal harga normal untuk komoditas buah segar ini berkisar pada delapan hingga lima belas ribu rupiah perkilogramnya.
Panen raya serta cuaca buruk dituding menjadi penyebab anjloknya harga buah naga di tingkat petani. Kondisi ini sudah berlangsung selama sebulan terakhir dan akan terjadi hingga tiga bulan kedepan.
"Panen raya biasanya mulai November sampai bulan April. Kami ndak bisa apa-apa mas. Kalau harga sudah segini ya harus kami jual selaku-lakunya," pungkas Buchori.
Desa Mronjo bisa dibilang sebagai sentra buah naga di Kabupaten Blitar. Banyak diantara masyarakat yang sudah mulai beralih dari komoditas padi ke buah naga.
Pihak desa sudah memberikan alternatif untuk menyelamatkan para petani Buah naga. Satu satu diantaranya dengan memberikan sosialisasi merubah buah naga menjadi produk makanan.
"Kami berikan pelatihan kepada para petani buah naga. Jadi ndak hanya jus buah yang sudah biasa, tapi kami berikan pelatihan untuk membuat keripik buah naga dan mie buah naga. Pokoknya yang bisa memberikan nilai ekonomis lebih," ujar Kepala Desa Mronjo, Imam Fatoni.