Jokowi Menang Telak di Surabaya, Saksi Prabowo Tolak Tanda Tangan
Politik Rabu, 08 Mei 2019 08:29 WIBjatimnow.com - Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin menang telak atas Paslon Nomor Urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di Surabaya.
Berdasarkan hasil akhir Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilu 2019 di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya, Rabu (8/5/2019) dinihari, Jokowi-Ma'ruf mendapat 1.124.966 suara, sedangkan pasangan Prabowo-Sandi mendapatkan 478.439 suara.
"Habis ini tahapan rekapitulasi di tingkat provinsi, InsyaAllah setelah ini kita kirim hasilnya ke KPU Jatim," kata Ketua KPU Surabaya, Nur Syamsi setelah menyelesaikan rekapitulasi di tingkat Kota Surabaya.
Menurutnya, proses rekapitulasi yang berlangsung mulai 30 April hingga 7 Mei 2019 itu berjalan lancar, meskipun ada sejumlah persoalan teknis di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang sudah diselesaikan langsung pada saat rekapitulasi.
Diketahui Daftar Pemilih Tetap (DPT) secara keseluruhan di Surabaya atau 31 kecamatanan, sekitar 2.222.183 orang. Sedangkan yang menggunakan hak pilihnya sekitar 1.618.585 orang.
Dengan hasil itu, saksi pasangan Prabowo-Sandi menolak menandatangani hasil rekapitulasi perolehan suara Pilpres 2019 tersebut.
"Instruksinya tegas, kita tidak diperkenankan menandatangani apapun hasil di KPU," jelas saksi Prabowo-Sandi, Agus Fahrudin.
Saat ditanya, apakah ada indikasi kecurangan sehingga menolak menandatangani hasil rekapitulasi, Agus menegaskan bahwa soal adanya indikasi atau tidak bukan wewenangnya untuk menjelaskannya.
"Cuma saya menjalankan perintah, tidak boleh menandatangani dokumen apapun. Itikad kami hadir di sini sebagai peserta pemilu," ujarnya.
Sementara itu, saksi dari pasangan Jokowi-Ma'ruf, Khoirul mengatakan, pihaknya cukup puas dengan hasil rekapitulasi penghitungan suara KPU. Ia juga menyebut bahwa proses penghitungan berlangsung fair dan tidak ada kendala berarti dari awal.
"Rekapitulasi Kota Surabaya sangat lancar, kondusif dan sangat fair. Itu terbukti penghitungan awal sampai sekarang itu tidak ada persoalan yang sangat signifikan. Kalau adapun itu hanya persoalan teknis kekurangan surat suara," ungkapnya.