Ribuan Prajurit TNI AU dari 18 Skadron Berlatih Perang di Langit Jatim
Peristiwa Selasa, 16 Jul 2019 12:19 WIBjatimnow.com - Dalam lima hari, sebanyak 2.400 Prajurit TNI AU akan berlatih perang di langit Jawa Timur. Para prajurit dari seluruh Indonesia akan berlatih menggunakan pesawat canggih.
Latihan ini bernama Angkasa Yudha. Ada 67 unit pesawat yang digunakan dalam latihan tempur kali ini, terdiri dari pesawat tempur, pesawat angkut, dan helikopter. Latihan yang dilaksanakan mulai tanggal 16 hingga 19 Juli 2019 itu menggunakan Landasan Udara (Lanud) Iswahjudi, Lanud Abdurrahman Saleh dan Lanud Mulyono Surabaya.
Lanud Iswahjudi akan menjadi home base bagi seluruh pesawat tempur yang akan diikutkan dalam latihan tersebut. Sehingga dipastikan deru suara pesawat di langit wilayah Magetan, Madiun dan sekitarnya akan semakin ramai dan lebih berisik.
Komandan Seskoau Marsda TNI Donny Ermawan Taufanto mengatakan, ada 2.400 personel yang mengikuti latihan Angkasa Yudha tahun ini. Dalam latihan tahunan ini, para penerbang akan mengoperasikan pesawat tempur canggih seperti Sukhoi, F-16 hingga T50i.
"Instrumen dan peralatan pesawat kita sudah cukup canggih. Nanti akan kita buktikan kecanggihannya dalam latihan ini," jelasnya usai apel gelar kesiapan latihan Angkasa Yudha di Lanud Iswahjudi, Madiun, Senin (15/7/2019).
Latihan Perang Angkasa Yudha
Marsda Donny menambahkan, latihan Angkasa Yudha ini penting bagi seluruh prajurit TNI AU. Latihan ini melibatkan 18 skadron yang ada di berbagai pangkalan udara se-Indonesia. Latihan ini juga untuk menguji kemampuan para prajurit dalam mengoperasikan pesawat tempur.
Selain mengetahui kemampuan para penerbang, latihan itu juga berfungsi untuk mengetahui kondisi alutsista yang dimiliki TNI AU.
Dalam latihan ini akan akan diterjunkan tim untuk mengevaluasi, yang menilai kecakapan para prajurit dalam mengoperasikan pesawat tempur. Nantinya, hasil evaluasi akan digunakan untuk memperkuat kemampuan pengamanan di sektor udara.
"Latihan ini kami manfaatkan untuk mengevaluasi kemampuan kami. Mulai dari evaluasi peralatan, evaluasi kemampuan personel. Melalui latihan ini juga untuk melihat kemampuan dari berbagai satuan dalam mengorganisir paket serangan," jelasnya.
Ketika ada kemampuan prajurit yang kurang, lanjutnya, akan dilakukan penguatan kemampuan di sektor tersebut. Latihan ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu gladi posko, manuver lapangan dan diakhiri dengan fire power demo.