Mantan TKI asal Ponorogo Sulap Limbah Kaca Menjadi Miniatur Menara
Time Out Sabtu, 07 Sep 2019 13:06 WIBjatimnow.com - Berbagai miniatur menara yang terbuat dari kaca, terpajang di sebuah rumah di Desa Bekare, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo. Lampu warna-warni menambah keindahan menara-menara tersebut.
Rumah itu merupakan rumah Miran. Dia pula yang membuat sejumlah miniatur menara tersebut. Pria 35 tahun itu membuat miniatur menara dengan memanfaatkan limbah kaca. Miran merupakan mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Sejumlah miniatur menara itu, ia tata di atas lemari kaca. Tampak miniatur Monas, Menara Eiffel, menara kembar petronas Malaysia, masjid, gapura hingga candi, ia ciptakan.
Miran tampak memotong limbah kaca menjadi satu ukuran kecil. Potongan kaca itu ia tempelkan satu sama lainnya menggunakan lem.
Miran, mantan TKI asal Ponorogo mulai memotong limbah kaca untuk ia jadikan miniatur menara
"Proses pengeleman ini yang memakan waktu paling lama. Sebab masing-masing layer harus menunggu kering, begitu terus sampai jadi menaranya," kata Miran ditemui di rumahnya, Sabtu (7/9/2019).
Miran bercerita, setelah pulang menjadi TKI di Malaysia, ia justru kebingungan lantaran tidak memiliki penghasilan tetap. Di sisi lain, ia sudah tidak berniat lagi menjadi TKI. Alasannya, ia ingin selalu dekat dengan keluarga.
Ide menciptakan miniatur menara muncul saat Miran melihat banyak limbah kaca yang berserakan di dekat rumah penguasaha kaca. Miran mulai memutar otak untuk bisa memanfaatkan limbah kaca tersebut menjadi barang yang istimewa dan berharga.
"Kemudian saya belajar dari YouTube. Berbekal itu, saya baru berhasil membuat karya miniatur dari kaca setelah tiga bulan," ungkap Miran.
Setelah berhasil menciptakan beberapa miniatur menara, Miran kemudian memasarkannya melalui media sosial Facebook. Ia juga menawarkannya melalui sejumlah grup WhatsApp yang ia ikuti.
Proses pengeleman miniatur menara dari limbah kaca
"Alhamdulillah saat itu karya saya mulai diminati," tuturnya.
Berbagai pesanan mulai datang kepadanya. Selain miniatur menara, sejumlah pemesan ingin dibuatkan hiasan dinding kaligrafi, bahkan vas bunga.
"Pesanan Menara Eiffel setinggi dua meter, saya selesaikan dalam waktu satu bulan," terang Miran.
Miniatur menara dan lainnya, ia jual sesuai ukuran. Ia memasang harga mulai dari ratusan ribu hingga belasan juta rupiah. Menurutnya, Menara Eiffel dengan harga Rp 350 ribu, menjadi karyanya yang paling laris. Sedangkan untuk vas bunga dan kap lampu, ia bandrol dengan harga Rp 30 ribu hingga ratusan ribu.
"Sejak tiga tahun saya menekuni usaha ini, saya tidak pernah absen mengikuti pameran-pameran kreatif," paparnya.
Dari karya ciptaannya itu, Miran bisa meraup omzet jutaan rupiah setiap setiap bulan.