Pixel Code jatimnow.com

Ini Tanjakan yang Disebut 'Horor' di Etape 4 Tour de Banyuwangi Ijen

Time Out Sabtu, 28 Sep 2019 10:25 WIB
Pebalap Tour de Banyuwangi Ijen
Pebalap Tour de Banyuwangi Ijen

jatimnow.com - Lintasan sirkuit di etape 4 International Tour de Banyuwangi Ijen disebut tanjakan 'horor'. Di etape ini ada dua titik King of Mountain (KOM), di Jambesari (Kategori 4), dan Kalibendo (Kategori 3).

Selepas itu para pebalap harus melalui 'jalur neraka' menuju Paltuding, Gunung Ijen. Para rider akan ditantang menaklukkan tanjakan tipe hors categorie (HC), atau yang paling berat, karena panjangnya mencapai 25 kilometer.

Di 3 etape sebelumnya, para rider telah melahap lintasan sepanjang 390,7 kilometer. Kini, 19 tim peserta ITdBI, Sabtu (28/9/2019), akan menempuh rute terakhir sejauh 129,9 kilometer.

Start di Pasar Purwoharjo menuju finish di kaki Gunung Ijen. Etape ini melewati medan mendatar hingga 100 kilometer sejak start. Terdapat tiga titik sprint, di Genteng, Srono, dan di depan SMPN 1 Banyuwangi.

Lalu siapa yang memiliki kans menjadi jawara ITdBI 2019?

Pembalap dalam negeri maupun luar negeri sama-sama punya kans untuk menjadi juara.

Jika bercermin dari general classification, sejumlah pebalap memiliki peluang juara ITdBI 2019. Ada Pemegang yellow jersey, Jesse Ewart yang menjadi unggulan pertama. Pembalap asal Team Sapura Cycling ini berambisi menjuara ITdBI 2019.

"Saya akan berusaha mempertahankan posisi pertama hingga etape terakhir nanti," tegasnya.

Rider asal Australia itu tak bisa bersantai. Sebab ia ditempel ketat oleh Robbie Hucker (Team UKYO), Michael Vink (St George Continental Cycling Team), Jonel Carcueva (Team Go For Gold), Maral-Erdene Batmunkh (Terengganu Inc. TSG Cycling Team), dan Marcos Garcia Fernandez (Kinan Cycling Team).

"Jika dilihat, pembalap-pembalap inilah yang menjadi calon juara tahun ini. Khusus untuk Jesse Ewart, sebagai pemegang jersey kuning, dia pasti akan berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankannya. Apalagi dia jagoan tanjakan," sebut Race Director ITdBI 2019, Jamaluddin Mahmood.

Ia menyebut nama Amir Kolahdozhagh (Taiyuan Miogee Cycling Team). Kolahdozhagh adalah peraih gelar raja tanjakan di ITdBI 2017.

Gelar itu ia sandang setelah menaklukkan medan terjal di Gunung Ijen. Mirsamad Pourseyedi (Omidnia Mashhad Team) juga layak diperhitungkan. Pourseyedi adalah jawara ITdBI 2013 silam.

Bagaimana dengan peluang pembalap Indonesia? Ada dua pembalap yang masuk dalam sepuluh besar klasemen umum.

Mereka adalah Selamat Juangga (KFC Cycling Team), dan Aiman Cahyadi (PGN Road Cycling Team). Angga berada di posisi ketujuh. Sedangkan Aiman kedelapan.

"Memang pembalap Indonesia cukup susah untuk bersaing dengan pembalap Eropa atau Australia. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan mereka bisa bagus. Aiman contohnya. Dia bisa menjadi juara etape kedua. Mudah-mudahan ada hasil bagus yang diraih Aiman atau pembalap Indonesia lainnya," ucap Jamal.

Terpisah, Aiman Cahyadi menunjukkan tekadnya untuk meriah hasil maksimal pada etape pamungkas.

"Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai hasil yang terbaik," ujarnya.

"Paling utama saya harus bersemangat. Kalau ada kesempatan untuk breakaway, saya akan melakukannya," kata Angga.