Instalasi Seni 'Lorong Bambu' yang Instagramable Hadir di Banyuwangi
Time Out Kamis, 19 Des 2019 11:12 WIBjatimnow.com - Banyuwangi terus menumbuhkan destinasi ikonik yang baru. Kini, di pusat kota berdiri terowongan 'Lorong Bambu', sebuah spot yang bisa dibilang Instagramable.
Lorong Bambu adalah instalasi seni yang dibentuk mirip terowongan dari rangkaian bambu. Dilengkapi membran yang menutupi atapnya.
Terowongan ini membentang tepat di atas Jalan Veteran yang ada di tengah kota, di depan Gedung Seni dan Budaya (Gesibu).
Instalasi tersebut diresmikan oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Rabu (18/12/2019) malam, bertepatan dengan Peringatan Hari Jadi Banyuwangi ke-248 (Harjaba).
Anas mengatakan Lorong Bambu merupakan sebuah instalasi unik yang berbentuk kurva, menyerupai terowongan terbuka.
Lokasinya sengaja ditempatkan di pusat kota karena terintegrasi dengan kawasan bersejarah Banyuwangi.
"Kami sedang membangun kawasan pusat kota sebagai pusat wisata sejarah Banyuwangi. Untuk itu, kami ingin melengkapi kawasan tersebut dengan destinasi yang sangat ikonik khas Banyuwangi," kata Anas.
Di kawasan tersebut telah ada bangunan Inggris yang dibangun tahun 1889, serta juga ada Kantor Pos peninggalan jaman kolonial Belanda. Juga ada Gedung Juang yang tengah direnovasi menjadi pusat aktivitas warga kota.
"Bagi Banyuwangi, setiap tempat adalah destinasi dan setiap aktivitas adalah atraksi. Terowongan ini bisa menjadi destinasi wisata. Aktivitas disini juga menjadi atraksi wisata," ujarnya.
Terowongan bambu ini dirancang oleh seniman instalasi bambu asal Yogyakarta Novi Kristinawati Sunoto. Pengerjaannya memakan waktu sekitar tiga bulan.
Semua instalasi terbuat dari bambu, mulai atap hingga selasarnya. Panjang terowongan ini berkisar 62 meter dengan lebar 13 meter.
Ditambahkan Anas, mengapa dia memilih bambu untuk sebuah instalasi di kota, karena bambu sangat mudah ditemui di Banyuwangi.
Bahkan, di Banyuwangi terdapat desa yang merupakan sentra kerajinan bambu, yakni Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi.
Warga Desa Gintangan juga berhasil menjadikan bambu sebagai komoditas ekonomi dan menumbuhkan ekonomi kreatif di sana. Bahkan, warga Desa Gintangan ini setiap tahun menggelar 'Gintangan Bamboo Festival'.
Ditambahkan dia, kawasan Lorong Bambu ini akan dijadikan pusat kegiatan kreatif warga Banyuwangi. Berbagai festival akan digelar di jalanan ini.
"Ini akan menjadi 'Jalan Festival', karena festival yang bakal digelar di kota akan kami tempatkan di sini. Ini juga akan menjadi destinasi selfie baru bagi warga Banyuwangi," pungkas Anas.