34 Pekerja Sampoerna Surabaya Positif Corona, Begini Perjalanannya
Peristiwa Jumat, 01 Mei 2020 23:46 WIBjatimnow.com - Pekerja di pabrik rokok PT HM Sampoerna Kali Rungkut, Surabaya yang terkonfirmasi positif Virus Corona (Covid-19) bertambah 34 orang hari ini, Jumat (1/5/2020). Jumlah itu tercatat dan ditangani Tim Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur.
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuadi mengatakan, manajemen PT HM Sampoerna sudah sangat kooperatif dengan tim gugus tugas sejak 28 April 2020.
"Koordinasi kami mulai tanggal 28 April. Prosesnya (pekerja Sampoerna terpapar Corona) mulai tanggal berapa persisnya kita nggak tahu," ujar dr Joni di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jumat (1/5/2020) malam.
dr Joni menerangkan, pada 28 April 2020 itu, manajemen Sampoerna berdiskusi dengan Gugus Tugas Covid-19 Jatim untuk memecahkan permasalahan yang menimpa para pekerjanya.
"Beliau ke sini, manajemennya diskusi bagaimana memecahkan masalahnya. Saya kira itu tanggungjawab bagus dari manajemen Sampoerna. Akhirnya kita melakukan tracing, kita lakukan eksplorasi data-datanya," ungkap dr Joni.
Akhirnya manajemen Sampoerna menerapkan isolasi mandiri bagi para pekerja yang sudah dilakukan rapid test. Mereka mengumpulkan pekerja yang rapid tes-nya positif untuk diisolasi mandiri dalam salah satu hotel di Surabaya.
"Tujuannya apa di hotel, pertama untuk isolasi. Kedua untuk kita pantau klinisnya. Makanya saya kirim perawat dua orang, saya beri tugas untuk memantau kalau ada masalah kesehatannya bisa telepon saya, bisa telepon dokter Pesta sebagai koordinator di rumah sakit dr Soetomo atau bisa langsung dikirim ke Rumah Sakit Menur," terangnya.
Kemudian esok harinya, para pekerja tersebut dilakukan tes swab di RSU dr Soetomo Surabaya. Dari 90 pekerja yang diswab, 34 di antaranya terkonfirmasi positif Corona.
"Tadi komunikasi dengan manajemen Sampoerna bagaimana yang positif ini. Akhirnya jalan keluarnya, kalau pihak hotel tidak bersedia merawat pasien positif, bisa dikirim ke Rumah Sakit Universitas Airlangga dan Rumah Sakit Menur," tambah dr Joni.
dr Joni yang juga Direktur Utama RSU dr Soetomo itu menyebut bahwa tidak bisa sembarangn hotel dapat menjadi tempat perawatan pasien positif Corona. Sebab harus memenuhi kriteria-kriteria yang ada.
"Makanya kita sediakan di rumah sakit milik pemerintah provinsi. Sebetulnya hari ini ada rumah sakit yang bisa menerima pasien besar yaitu Rumah Sakit Menur dan Rumah Sakit Unair. Tapi nampaknya tadi pagi ada pasien di UGD sekitar 15 pasien menunggu opname," tuturnya.
"Akhirnya kita cari tempat di Rumah Sakit Menur. Ini (34 pekerja yang positif Corona) klinisnya bagus. Besok dilakukan pemeriksaan cek darah, foto thorax dan tindakan lainnya," tambah dr Joni.
dr Joni menerangkan, yang ditangani Gugus Tugas Covid-19 Jatim adalah 34 pekerja Sampoerna positif. Sedangkan pekerja lainnya ada yang ditangani di rumah sakit lainnya, dia tidak hafal datanya.
"Yang kami tangani mulai tanggal 28 April. Tapi saya memberikan apresiasi kepada manejemennya Sampoerna yang telah berupaya melokalisir kemudian yang dekat dilakukan isolasi dan yang jauh dilakukan rapid test," ungkapnya.
Penyebaran Covid-19 di Sampoerna Kali Rungkut Surabaya ini menjadi klaster baru penyebaran Corona. Pertama kali ada dua pekerja dengan status positif Corona meninggal dunia.
Kemudian manajemen melakukan rapid test terhadap orang-orang yang dekat atau di sekitar dua pasien itu. Hasilnya ada 9 pekerja yang di-rapid test dan hasilnya positif. Mereka pun tercatat menjadi pasien dalam pengawasan (PDP).
Kemudian ada 160 pekerja lainnya yang dilakukan swab oleh manajemen. Namun sampai sekarang hasilnya belum keluar.
"Saya lagi ngecek, kenapa hasilnya belum keluar," ujarnya.
Lalu ada 323 pekerja lainnya yang juga dirapid test. Ada sekitar 90-an pekerja yang hasilnya positif. Kemudian dari mereka dilakukan tes PCR untuk memastikan apakah mereka positif atau negatif Corona.
"Ada 34 yang positif. Dan penambahan ini dimasukkan pada hari ini, sehingga Surabaya ada penambahan banyak 58 terkonfirmasi positif," terangnya.
Tes swab bagi pekerja Sampoerna terus dilakukan oleh Gugus Tugas Covid-19 Jatim.
"Swab negatif akan diswab lagi. Kalau sudah dua kali swab hasil tetap negatif, maka dipulangkan," sambung dr Joni.
Dia melanjutkan, isolasi mandiri di rumah atau di rumah sakit harus tetap mendapatkan pengawasan dari tim medis.
"Isolasi di rumah itu jangan dianggap salah loh. Beberapa kasus di Amerika Serikat saya baca, isolasi di rumah tapi tentunya kamarnya sendiri itu bisa sembuh. Karena penyakit ini dilawan sendiri oleh tubuh kita," paparnya.
Melihat penyebaran Virus Corona di Jatim yang trennya terus meningkat, termasuk dari klaster Sampoerna, dr Joni berharap masyarakat mematuhi anjuran pemerintah dan tidak meremehkan penularan virus ini.
"Jadi harus pakai masker, sosial distancing, kalau ada ODP atau orang bergejala harus jaga jarak. Jangan mendekat apalagi tidak masker apalagi salaman. Sudahlah, siapa pun entah itu profesor hingga tukang sapu bisa tertular," pungkasnya.