Pilwali Surabaya 2020
Pengusaha Keluhkan Perizinan hingga Minimnya Tempat Wisata di Surabaya
Politik Jumat, 07 Agu 2020 09:50 WIBjatimnow.com - Para pengusaha mengeluhkan sulitnya mengurus perizinan dan minimnya tempat pariwisata hingga tidak ada kemajuan kondisi pasar yang menjadi ikon di Kota Surabaya.
Keluhan itu disampaikan beberapa pengusaha kepada calon Wali Kota Surabaya Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin.
"Ya mohon nanti izin-izin dipermudah. Ya dimasukan (berkas persyaratan perizinan) tapi nggak pernah keluar (izinnya)," ujar salah satu pengusaha yang memiliki pasar dan mal di Surabaya saat menyampaikan keluh kesahnya di acara Temu Tokoh Pengusaha Surabaya dengan calon Wali Kota Surabaya Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin, di Hotel Samator Surabaya Timur, Kamis (7/8/2020) malam.
Dalam acara Temu Tokoh Pengusaha dengan Machfud Arifin ini selain dihadiri puluhan pengusaha, juga hadir bos Maspion Group Alim Markus, CEO Samator Group Arif Harsono, mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Machfud yang diundang pengusaha di acara tersebut memaparkan kondisi Surabaya yang bagus, tapi juga masih banyak yang perlu dibenahi untuk menjadi lebih baik lagi.
Ketika Machfud Arifin memaparkan banyak rumah kumuh di Kota Surabaya, membuat pengusaha sepakat dengan rencana mantan Kapolda Jatim ini untuk menyediakan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat Surabaya.
"Rumah-rumah yang kumuh, semuanya dibenahi, soalnya saya juga dari desa. Saya setuju supaya rumah kumuh dibenahi," tutur pengusaha ini.
Ada pengusaha lain juga menyoroti persoalan perizinan di Kota Surabaya yang rumit dan tidak jelas waktu penyelesaian perizinan.
"Persyaratan sudah lengkap, tapi izin pembangunan belum keluar," katanya.
Ia juga berharap ada tempat pariwisata di Surabaya yang mendatangkan banyak pengunjung.
"Di Surabaya harus ada tempat rekreasi," tambahnya.
Ada juga pengusaha yang asli Suroboyo menyoroti Pasar Blauran, yang kondisinya memprihatinkan.
"Mohon pak jangan lupa Blauran. Itu nyuwun sewu (mohon maaf) sejak saya kecil sampai sekarang wajahnya ya masih seperti itu-itu saja. Saya nggak ngerti kenapa berbagai pengganti wali kota tidak pernah menyentuh yang namanya Pasar Blauran. Karena itu (Pasar Blauran) bagian dari ikonnya Kota Surabaya," jelasnya.
CEO Samator Group Arif Harsono yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Timur usai acara mengatakan, banyak teman-teman pengusaha jika ada keluh kesah disampaikan kepadanya.
"Salah satunya mengenai perizinan dan sebagainya mungkin ada kesulitan," kata Arif.
Juga persoalan surat ijo yang diatasnya berdiri tempat ibadah seperti vihara, gereja. Padahal tempat tersebut diperuntukkan untuk kepentingan masyarakat umum
"Akhirnya mereka kesulitan, disuruh bayar denda sekian besar, saya kira bukan begitu. Yayasan butuh dukungan, kan itu untuk kepentingan masyarakat. Diancam mau diambil oleh pemerintah. Jadi banyak hal-hal yang disampaikan pada saya," tuturnya.
"Saya pikir, mau berkomunikasi sama siapa lagi, ya kita tunggu deh," tambah Arif.
Sementara itu, calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin mengatakan, dirinya sudah lama berdinas di kepolisian yang memberikan pelayanan, perlindungan dan pengayoman.
"Saya ini kan biasa di kepolisian. Dinas di kepolisian itu menjadi solusi di masyarakat sebagai pengayom, pelindung. Satu yang nggak disenangi mungkin penegakkan hukum. Saya akan melayani masyarakat. Nek seng salah yo ditindak iku nek penegakkan hukum loh ya. (Kalau ada yang salah ya ditindak jika itu penegakkan hukum)," katanya.
"Kalau di sisi lain, wong banjir ae polisi melok-melok, puting beliung melok-melok. Covid ae yo melok-melok. Semua polisi itu bagian dari solusi menyelesaikan masalah. Kalau ada masyarakat yang membutuhkan, pasti akan saya hadapi untuk membantu menyelesaikan persoalan itu," terang Machfud.
Machfud menilai, keluhan yang disampaikan para pengusaha adalaha keluhan yang klasik.
"Jadi itu keluhan-keluhan klasik. Ke depan harapannya seperti yang ada yang bertanya tadi tentang pasar, Pasar Blauran akan dihidupkan kembali lah," katanya.
"Tempat wisata juga demikian. Kita kalau mau ke Surabaya itu loh, mau diajak wisata ke mana. Masak orang Jakarta mau ke mal," ujarnya.
Machfud juga ingin ada tempat wisata yang dapat menarik wisatawan domestik.
"Nggak usah mendatangkan orang asing, orang Singapura, orang Malaysia ke sini. Wong Jawa Timur sendiri loh ada 40 juta jiwa. Seng teko 10 juta saja, Alhamdulillah. Sudah menghasilkan PAD," paparnya.
Cawali yang diusung 8 partai koalisi ini akan memberikan ruang kolaborasi untuk membangun Surabaya menjadi kota yang lebih maju dan warganya makmur.
"Saya akan memberikan ruang kolaborasi, sinergi dengan semua pihak, termasuk dengan pengusaha, dengan lintas kabupaten dan juga dengan gubernur," jelasnya.