Gelar Public Expose, Bank Jatim Paparkan Kinerja yang Membanggakan
Ekonomi Kamis, 17 Des 2020 15:47 WIBjatimnow.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim melaksanakan public expose guna memaparkan kinerja perusahaan sebagai bentuk keterbukaan atau transparansi bagi perusahaan publik yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Selain itu, public expose ini juga merupakan kesempatan bagi Bank Jatim untuk menjelaskan kepada publik seputar aksi korporasi maupun perkembangan kinerja perusahaan, yang nantinya dapat digunakan sebagai pertimbangan para investor untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi.
Dalam kesempatan tersebut, dipaparkan kinerja keuangan per November 2020 yang menunjukkan performa yang bagus dan tumbuh bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Year on Year / YoY).
Berdasarkan kinerja keuangan, aset Bank Jatim tercatat Rp 87,02 Triliun atau tumbuh 15,01 persen (YoY). Dana pihak ketiga (DPK) mencatatkan pertumbuhan 17,92 persen (YoY) yaitu sebesar Rp 73,96 Triliun.
Di tengah pandemi seperti ini, Bank Jatim tetap mampu mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar Rp 41,13 Triliun atau tumbuh 7,29 persen (YoY).
Kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar Rp 6,62 Triliun atau tumbuh 11,28 persen (YoY) diikuti dengan pertumbuhan kredit korporasi yaitu sebesar 10,30 Triliun atau tumbuh 8,59 persen.
Komposisi rasio keuangan Bank Jatim periode November 2020 antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 18,51 persen, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,59 persen, dan Return On Asset (ROA) 2,49 persen.
Sedangkan Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) masih tetap terjaga di angka 70,58 persen.
Dari keseluruhan kinerja positif tersebut, Bank Jatim berhasil mencatatkan laba sebesar Rp 1,34 Triliun atau tumbuh 1,07 persen.
Pandemi Covid-19 yang melanda belahan dunia tahun ini menjadi salah satu tantangan terberat yang dihadapi setiap elemen masyarakat, pemerintah, pelaku usaha, tidak terkecuali industri perbankan.
Namun demikian pertumbuhan di atas menegaskan bahwa situasi Covid-19 tidak menjadi kendala yang signifikan bagi Bank Jatim, melainkan suatu tantangan dan peluang yang harus dihadapi.
Bank Jatim juga bersyukur telah dipercaya oleh pemerintah untuk menjadi salah satu BPD yang menerima dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Kepercayaan tersebut merupakan peluang dan salah satu instrumen Bank Jatim yang harus dimaksimalkan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan mendorong pemulihan ekonomi di Jawa Timur khususnya di tengah pandemi saat ini.
Secara teknis, mekanisme penyaluran dana PEN tersebut dilakukan dengan 2 (dua) pola yaitu direct loan dan two step loan yang disalurkan pada sektor UMKM, Konsumsi, dan Korporasi.
Sejalan dengan itu pula, Bank Jatim bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersinergi menyalurkan Dana Bergulir (Dagulir) dan Dana PEN.
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman menyampaikan bahwa bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, OJK, Bank Indonesia serta stake holder sudah melakukan langkah konkrit dalam pemulihan ekonomi dengan menyalurkan Dagulir dan Dana PEN di beberapa Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
"Sampai dengan November 2020, Bank Jatim telah menyalurkan Dana PEN sebesar Rp 5,62 Triliun dan berhasil mencatatkan pencapaian 140,5 persen dari target," jelas Busrul dalam siaran pers yang diterima redaksi, Kamis (17/12/2020).
"Peran Bank Jatim dalam pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi juga ditunjukkan dengan pemberian restrukturisasi kredit terdampak Covid sebesar Rp 1,82 Triliun," imbuh Busrul.
Busrul menambahkan transformasi digital Bank Jatim juga terus digaungkan sebagai bentuk peningkatan layanan kepada masyarakat khususnya nasabah yang selama ini telah memberi kepercayaannya.
Pengembangan digital banking saat ini wajib dilakukan untuk mendukung bisnis, mengikuti trend atau perkembangan zaman serta memenuhi kebutuhan nasabah.
Bank Jatim sendiri telah memiliki strategi pengembangan inovasi layanan digital yang difokuskan pada 3 (tiga) pilar yaitu Pemda dan ASN, UMKM, dan masyarakat umum.
Tujuan utama dari inovasi layanan digital tersebut tidak lain adalah untuk menghadirkan kenyamanan, kemudahan, serta keamanan dalam bertransaksi.
Bank Jatim merupakan 'bank' nya masyarakat Jawa Timur, saat ini komposisi kepemilikan saham mayoritas adalah milik Pemda dengan kepemilikan saham 51,13 persen (Pemerintah Provinsi Jawa Timur) dan 28,35 persen (Pemda Kota/Kab di Jawa Timur).
Pembagian dividen tahunan yang diberikan kepada pemda merupakan salah satu komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dengan demikian, partisipasi masyarakat Jawa Timur dalam menggunakan produk, layanan, serta fasilitas bankjatim menjadi peran penting dalam peningkatan perekonomian Jawa Timur.