266 Rumah di Mojokerto Terendam Banjir, Ini Respon Wabup Terpilih
Peristiwa Pemerintahan Selasa, 05 Jan 2021 14:18 WIBjatimnow.com - Wakil Bupati (Wabup) Mojokerto terpilih Muhammad Al Barra mengunjungi warga yang terdampak banjir di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Selasa (5/1/2021).
Akibat banjir di wilayah itu, sebanyak 266 rumah sudah empat hari tergenang. Banjir di wilayah itu disebabkan meluapnya air dari Sungai Watudakon. Selain merendam ratusan rumah warga, fasilitas umum seperti balai desa hingga gedung sekolah juga terendam.
Gus Barra-sapaan akrab Muhammad Al Barra memberikan bantuan berupa 500 kantong beras 5 kilogram, 100 kardus mie instan serta uang tunai kepada warga terdampak.
"Terkait permasalahan banjir kami sudah berbincang-bincang dengan kades, camat dan Kepala Dinas PUPR untuk mengatasinya," kata Gus Barra di lokasi.
Putra Kiai Asep Saifuddin Chalim ini menambahkan, banjir di Desa Tempuran diakibatkan dua masalah, yaitu pertama penanggulan dan banyaknya sampah.
"Penanggulan harus dibenahi di sebelah barat dan masalah sampah. Kita harus sadar lingkungan agar kemudian sampah ini tidak menumpuk. Kalau menumpuk akibatnya masyarakat akan terkena dampaknya," tambahnya.
Banjir di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto juga merendam kantor desa setempat hingga gedung sekolah
Gus Barra menyebut, solusi ke depan untuk mengatasi banjir di Desa Tempuran ini yaitu dimulai dengan membenahi pondasi beton jembatan.
"Masalahnya karena tanggul belum selesai, ada penumpukan sampah di DAM Sipon. Beton di bawah jembatan, ketika ada sampah, maka sampah ini tidak bisa lewat. Solusinya jembatan ini dibangun lagi tanpa ada beton seperti model flyover," terangnya.
Sementara salah satu warga Desa Tempuran, Sukiman (71) mengapresiasi langkah Wabup Mojokerto terpilih Gus Barra yang bersedia turun langsung ke lokasi banjir.
"Alhamdulillah kami senang dan bahagia memiliki sosok pemimpin yang peduli pada masyakarat Kabupaten Mojokerto dan mau terjun langsung ke lokasi banjir," ungkapnya.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Bambang Purwanto menjelaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk pembangunan tanggul permanen.
"Karena ini kewenangan BBWS, maka kami serahkan pembangunan (tanggul) ini oleh BBWS. Di sisi Jambuwok sama Balongkrai sekitar 1,6 kilometer, kami akan koordinasi dengan BBWS apakah ada anggaran itu. Jika anggaran itu tidak ada, maka jangka pendeknya kami akan backup untuk pembersihannya," pungkasnya.