Jalan Payung I Kota Batu Ambles dan Retak, Ini Rekomendasi BPBD Jatim
Peristiwa Senin, 15 Feb 2021 16:34 WIBjatimnow.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim merekomendasikan agar kendaraan di Jalan Abdul Manan (Payung I), Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu untuk dialihkan setelah muncuknya retakan dan jalur yang ambles di lokasi tersebut.
Rekomendasi itu muncul setelah BPBD Jatim melakukan kajian, Senin (15/2/2021).
Baca juga: Jalan di Payung I Kota Batu Ambles dan Retak, 3 Bangunan Terdampak
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Gatot Soebroto dalam rapat koordinasi menyarankan Pemprov Jatim dan Pemkot Batu segera melakukan tindakan.
"Harus ada pembatasan kendaraan bertonase besar yang lewat. Bila tidak, dari waktu ke waktu retakan dan penurunan tanah pasti semakin besar. Penanganan cepat juga harus segera dilakukan agar tidak ada penambahan retakan dan penurunan tanah sehingga bisa membahayakan sewaktu-waktu," kata Gatot.
Salah satu petugas Satlantas Polres Batu, Ipda Huda meminta kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batu tidak hanya melakukan rekayasa arus lalu lintas. Tetapi juga mempertimbangkan keselamatan pengguna jalan bila menggunakan Jalan Klemuk sebagai jalur pengalihan arus.
"Karena jalan alternatif yang bisa dilewati hanya Jalan Klemuk, makanya harus ada pertimbangan matang. Sebab kondisi jalan di sana sangat curam dan membahayakan. Segera kita bahas bersama rencana pengalihan arus tersebut," kata Huda.
Kepala Dinas PUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat menerangkan bila jalan yang mengalami retakan dan ambles merupakan jalur provinsi dan menjadi wewenang di sana. Tetapi pihaknya berkomitmen membantu sebisa mungkin untuk penanganannya.
"Ini merupakan jalur provinsi yang menghubungkan Kota Batu dengan Kediri atau Jombang. Kita pasti akan membantu semaksimal mungkin," kata Alfi.
Ia menyebut, retakan tanah yang terjadi memang sudah sangat mengkhawatirkan. Dirinya juga meminta hasil hammer test atau paku bumi yang sudah pernah dilakukan oleh Pemprov Jatim pada tahun 2013 lalu.
"Hasil paku bumi yang pernah dilakukan Pemprov Jatim bisa jadi acuan data kita. Sehingga kita dapat membantu melakukan penanganan dan melakukan upaya apa," tandasnya.