Pixel Code jatimnow.com

MUI: Awak KRI Nanggala-402 Insya Allah Syuhada

Peristiwa Senin, 26 Apr 2021 14:34 WIB
Sejumlah kru kapal selam Nanggala 402 dan beberapa senior eks kru Nanggala di Banyuwangi (Foto dok istimewa via Republika)
Sejumlah kru kapal selam Nanggala 402 dan beberapa senior eks kru Nanggala di Banyuwangi (Foto dok istimewa via Republika)

jatimnow.com - Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Asrorun Niam Sholeh menyebut awak KRI Nanggala-402 yang dinyatakan gugur dalam bertugas adalah termasuk syuhada.

"Ini bukan hanya duka bagi keluarga atau bagi tentara semata. Tapi ini adalah duka bangsa. Semua warga bangsa berduka dan berkabung, karena tugas yang diemban KRI Nanggala 402 adalah salah satu tugas penting negara, yaitu menjaga pertahanan negara dan memberi rasa aman bagi warga," tulis Asrorun dalam siaran pers yang diterima redaksi, Senin (26/4/2021).

Ia melanjutkan, setiap muslim yang matinya tenggelam, terlebih dalam tugas negara merupakan mati syahid.

"Korban KRI Nanggala-402 yang teridentifikasi sempat salat berjamaah sebelum berlayar, menjalankan tugas kedinasan dan tugas negara, karenanya mereka termasuk syuhada. Rasulullah bersabda dalam hadis shahih:

: : ( )

Dari Abi Hurairah ra beliau berkata: Rasulullah saw bersabda : "Siapa yang terbunuh di jalan Allah, dia syahid. Siapa yang mati (tanpa dibunuh) di jalan Allah dia syahid, siapa yang mati karena wabah Tha’un, dia syahid. Siapa yang mati karena sakit perut, dia syahid. *Siapa yang mati karena tenggelam, dia syahid*.” (HR. Muslim)," lanjutnya.

Ia mengajak seluruh umat Islam untuk Salat Gaib bagi almarhum dan mendoakan agar para korban diberikan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT, keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, keikhlasan dan kekuatan lahir bathin.

"Mari berpartisipasi untuk meringankan duka mereka, termasuk dengan memberi beasiswa bagi putra putri yang ditinggalkan. Kita juga mendoakan agar negara kita terus diberikan kemampuan dan kekuatan untuk menjaga pertahanan dan keamanan dan menjaga tegaknya NKRI, diselamatkan dari berbagai kesulitan, musibah, bala, marabahaya, dan berbagai ancaman luar dalam, hingga terwujud baldatun thayybatun wa rabbun ghafur," tandasnya.