Pixel Code jatimnow.com

Untag Surabaya Langsungkan PTM Terbatas Hari Pertama

Wiyata Senin, 27 Sep 2021 20:07 WIB
Rektor Untag Surabaya, Prof Dr Mulyanto Nugroho saat meninjau pelaksanaan PTM terbatas hari pertama.
Rektor Untag Surabaya, Prof Dr Mulyanto Nugroho saat meninjau pelaksanaan PTM terbatas hari pertama.

jatimnow.com - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mulai menerapkan Perkuliahan Tatap Muka (PTM) terbatas.

PTM diberlakukan atas pertimbangan menurunnya status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Surabaya serta keputusan DIKTI yang mengizinkan Untag menyelenggarakan PTM terbatas secara terbatas.

Mahasiswa Program Studi Internasional menjadi angkatan pertama yang kembali berkuliah di kampus sejak Senin (27/9/2021).

“Minggu ini kita meluringkan kelas bilingual, ada 4 prodi yakni Teknik Industri, Teknik Sipil, Teknik Informatika dan Manajemen dengan jumlah 76 kelas,” tutur Rektor Untag Surabaya, Prof Dr Mulyanto Nugroho saat meninjau pelaksanaan PTM terbatas hari pertama.

Pada pelaksanaannya, baik mahasiswa maupun dosen menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Mulai dari mencuci tangan sebelum masuk kelas, menjaga jarak dan menggunakan masker.

"Kapasitas ruangan juga menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan PTM terbatas ini. Mahasiswa baru angkatan 2020 dan 2021 dijadwalkan menyusul berkuliah secara tatap muka pada awal November nanti," urai Guru Besar Bidang Ilmu Akuntansi itu.

Terdapat prasyarat bagi mahasiswa yang turut dalam kelas PTM, di antaranya sudah vaksin dan mendapat izin dari orangtua. Selanjutnya menyusul PTM untuk perkuliahan praktikum dan laboratorium.

“Untuk semua mahasiswa dengan jadwal praktikum bisa kuliah luring di kampus, utamanya mahasiswa semester 5 dan semester 7,” papar Prof Nugroho.

Hal tersebut, lanjutnya, berkaitan dengan kegiatan-kegiatan praktik atau experiental learning mahasiswa.

"Dengan berlangsungnya PTM terbatas ini, kami berharap bisa menambah semangat mahasiswa, meningkatkan kolaborasi antar mahasiswa dan meningkatkan kualitas pembelajaran," ungkapnya.

"Sebab COVID-19 akan tetap ada, namun bagaimana cara kita bisa berdampingan dengan ditekan melalui vaksinasi dan prokes yang baik," imbuhnya.