Untag Surabaya Kembali Jadi Tuan Rumah Examination for Japanese University
Wiyata Selasa, 16 Nov 2021 13:03 WIBSurabaya - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya kembali dipercaya menjadi tuan salah satu rumah Examination for Japanese University (EJU) yang diselenggarakan oleh Japan Student Service Organization (JASSO) dan International Multicultural (I’Mc) Center Surabaya.
Kegiatan itu juga digelar secara bersamaan di Universitas Indonesia.
Konsul Muda Jepang, Tsumura Moe didampingi Kepala Program Studi (Kaprodi) Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Untag Surabaya, Endang Poerbowati membuka kegiatan di Gedung Graha Prof Dr. H. Roeslan Abdulgani.
“Kami sangat berterimakasih kepada Untag Surabaya yang sudah bekerjasama dalam pelaksanaan EJU. Dengan tetap dilaksanakannya tes EJU di tengah pandemi menjadi sebuah motivasi bagi seluruh peserta yang sempat tertunda untuk menempuh pendidikan di Jepang," kata Konsul muda Jepang, Tsumura Moe dalam siaran pers yang diterima redaksi, Selasa (16/11/2021).
Sementara itu, Endang Poerbowati mengatakan dipilihnya kampus Untag Surabaya sebagai tuan rumah merupakan wujud terjalinnya kerjasama yang baik antara Prodi Sastra Jepang dengan Kosulat Jendral (Konjen) Jepang di Surabaya.
Misalnya, Untag Surabaya mampu memenuhi harapan dari Pemerintah Jepang untuk bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada peserta uji.
"Untag Surabaya sudah dipercaya memiliki ruangan yang sesuai dengan persyaratan dari prokes yang diminta oleh Pemerintah Jepang. Sebagaimana kita tahu Pemerintah Jepang sangat detail dan memperhatikan sekali tentang keamanan serta kenyamanan dari peserta," kata Endang.
Dijelaskannya, dalam mengakomodir kegiatan tersebut ditengah pandemi Untag Surabaya juga telah menyiapkan screening awal dengan aplikasi PeduliLindungi.
Kemudian dilanjutkan dengan cek suhu, serta diberlakukannya pembatasan di setiap ruang yang hanya di isi maksimal 50 persen dari kapasitas ruang di empat ruang kelas untuk mengakomodir 60 peserta.
"Selain itu, seluruh peserta wajib menggunakan masker dan mencuci tangan. Upaya ini dilakukan sebagai komitmen Prodi Sastra Jepang dalam menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh Pemerintah Jepang," jelasnya.
"Selain itu juga memberikan rasa aman dan motivasi kepada peserta untuk tetap semangat meraih mimpi di tengah situasi pandemi," imbuhnya.