Tinjau Atap Sekolah Ambruk, Ketua DPRD Gresik Usulkan Pemkab Gunakan Dana BTT
Pemerintahan Kamis, 18 Nov 2021 17:42 WIBGresik - Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir melakukan sidak ke SMPN 27 Gresik yang berada di Desa Dapet, Kecamatan Balongpanggang. Salah satu atap ruang kelas di SD ini ambruk beberapa waktu lalu.
Qodir melihat secara langsung kerusakan yang terjadi di sekolah tersebut. Setelah melihat kondisinya, ia mengaku turut prihatin atas kejadian atap ambruk yang terjadi di kelas VIII C SD itu.
"Saya ikut prihatin, atap yang ambruk tepat di atas meja guru," ujar Qodir, Kamis (18/11/2021).
Karena itu, dirinya mengusulkan agar pemerintah menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk memperbaiki sekolah ambruk tersebut. Langkah ini diambil supaya kerusakan yang terjadi di SMPN 27 Gresik segera diperbaiki tahun ini.
"Harus ada aksi kongkrit dari Dinas Pendidikan untuk menggunakan dana BTT yang bersumber dari APBD 2021," tutur Politisi PKB itu.
Qodir juga mengaku telah melakukan koordinasi untuk perbaikan ruang kelas yang ambruk tersebut bisa menggunakan dana BTT dengan dana sekitar Rp 20 miliar.
Terkait mekanisme pengajuan dana BTT itu, Qodir menjelaskan agar kepala sekolah segera membuat surat pengajuan mengetahui aparat setempat untuk kemudian diajukan ke Dispendik.
Dari situ kemudian Dispendik akan meneruskan ke Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPPKAD) dan diajukan ke Bupati Gresik untuk mendapatkan persetujuan.
"Proses pengajuan BTT cepat, tidak butuh proses macam-macam," tambah dia.
Qodir berharap perbaikan kerusakan kelas yang terjadi di SMP 27 Gresik bisa segera dilakukan. Sebab kondisi di wilayah Gresik selatan yang akhir-akhirnya sering terjadi hujan lebat dan angin kencang dapat memperparah kondisi kerusakan yang terjadi.
Sementara Plt Kepala Sekolah SMP 27 Gresik Nuron menyambut baik kehadiran Ketua DPRD Gresik yang membantu merealisasikan perbaikan gedung sekolah yang rusak dari dana BTT. Dia mengaku akan segera membuat permohonan ke Dispendik secepatnya.
"Saya berharap apa yang disampaikan bisa dilaksanakan. Sebab nanti saat pembelajaran tatap muka naik menjadi 75 persen bahakn 100 persen kita tidak lagi terkendala oleh ruangan kelas. Apalagi kondisi kelas 8A dan 8B yang berada disebelahnya kondisinya juga hampir ambruk," terang Nuron. (ADV)