Hunian Sementara untuk Korban Erupsi Semeru Diperkirkan Rampung Maret
Peristiwa Jumat, 14 Jan 2022 16:49 WIBLumajang - Wakil Presiden (Wapres) KH. Ma'ruf Amin meninjau progres pembangunan hunian sementara (huntara) di kawasan relokasi bagi warga terdampak erupsi Gunung Semeru di Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jumat (14/1/2022).
Wapres menyebut, huntara itu dipastikan jauh dari lokasi dampak erupsi Semeru. Terlebih di lokasi huntara juga disiapkan berbagai fasilitas penunjang.
"Saya lihat huntara cukup baik berkat kerja keras dan koordinasi Gubernur Jatim bersama bupati serta seluruh kementerian, berjuang untuk bisa memindahkan bapak ibu ke tempat yang lebih layak. InsyaAllah jauh lebih baik," tuturnya.
Sementara Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berkomitmen, huntara bagi korban erupsi Semeru itu bisa ditempati satu setengah bulan ke depan. Sehingga diperkirakan Maret 2022 akan rampung dan bisa ditempati warga saat Lebaran Idul Fitri.
Progres saat ini, lanjut Khofifah, sudah ada satu unit rumah contoh huntara yang akan menjadi acuan untuk standar pembangunan selanjutnya.
"InsyaAllah, satu setengah bulan ke depan huntara ini selesai dan lebaran bisa segera ditempati," ungkap Khofifah.
Total lahan yang disediakan untuk hunian ini seluas 81 hektar, yang seluruhnya milik Perhutani. Dari jumlah tersebut, rencananya akan didirikan 2.000 unit hunian sementara pada tahap pertama.
"Huntara yang akan ditempati 1.951 KK (kepala keluarga) dari Desa Sumber Mujur ini berukuran 10x14 dengan luas bangunan 6x4,8 meter. Terdiri dari ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, serta fasilitas penunjang lainnya," papar Khofifah.
Menurutnya, di lokasi huntara tersebut juga akan didirikan beberapa fasilitas umum. Di antaranya masjid, kandang terpadu, TPQ, madrasah, sekolah, balai pertemuan, fasilitas ekonomi hingga lahan pemakaman.
Dalam kunjungannya itu, Wapres Ma'ruf Amin didampingi Wakil Menteri KLHK Alue Dohong, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Suharyanto dan Bupati Lumajang Thoriqul Haq.