Cara Warga Rejoso, Pasuruan Hilangkan Penat di Tengah Kepungan Banjir
Time Out Jumat, 21 Jan 2022 20:02 WIBPasuruan - Genap lima hari beberapa desa di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan tergenang air banjir. Di tengah keresahan itu, ada saja cara warga setempat untuk 'membunuh' kegundahan hati.
Hal itu salah satunya dilakukan warga Lingkungan Karangasem, Dusun Lirboyo, Desa Rejoso Lor, Kabupaten Pasuruan. Mereka membuat video-video lucu sarkasme yang kemudian viral di media sosial.
"Iya mas, itu ide saya dan masyarakat kompak bikin video itu," jelas Nur Chasan warga Lingkungan Karangasem saat dihubungi jatimnow.com, Jumat (21/1/2021).
Terhitung ada 6 video yang berisi aksi warga menghilangkan penat. Mulai dari ibu-ibu, bapak-bapak hingga anak-anak.
Salah satu yang unik, para ibu-ibu baris memanjang memegang ember dengan memeragakan seperti menguras air dari halaman rumah untuk dibuang ke luar rumah. Padahal, semuanya tergenang air sepinggang.
Selain itu, pada Jumat (21/1/2022) siang, barisan bapak-bapak bertelanjang dada berdiri berbanjar, sambil bernyanyi kompak seperti anak kecil.
"Udano seng deres, nyambelo seng pedes (hujanlah yang deras, bikinlah sambal yang pedas). Eeee aaaa," teriak mereka.
Kemudian bapak-bapak berperut buncit itu saling bermain air.
Ditanya tentang cerita di balik pembuatan video itu secara kompak oleh warga, hal tersebut dilakukan karena warga tidak ingin terlalu larut dalam kesedihan akibat banjir.
"Ceritanya kita tidak mau larut dalam kesedihan selama banjir yang sudah 5 hari ini. Jadi kami belajar melupakan cara mengeluh. Ngapain terlarut dalam kesedihan. Kita santai saja nanti terselaikan dengan sendirinya. Karena yang terkena musibah ini bukan hanya kita, tapi banyak orang," ungkapnya.
Nur Chasan menyebut bahwa semua warga kesusahan akibat musibah banjir ini. Banyak barang elektronik dan kendaraan terendam dan setelah surut nantinya apakah masih bisa digunakan apa tidak.
"Kalau setres ya stres, banyak barang yang terendam," ungkapnya.
Sementara Camat Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Ahmad Hadi mengatakan jika banjir saat ini tinggal menyisakan di tiga desa, yaitu Rejoso Lor, Kedungbako dan Jarangan.
Desa Rejoso Lor disebut menjadi wilayah terparah dengan ketinggian air 60 sentimeter. Akibatnya beberapa warga masih bertahan di lokasi pengungsian.
"Ada 447 pengungsi saat ini. Banyak yang mulai surut," tandas Ahmad Hadi.