Pixel Code jatimnow.com

Diserbu Warga, Minyak Goreng Curah 30 Ton di Malang Ludes Setengah Hari

Peristiwa Senin, 11 Apr 2022 19:58 WIB
Antrean warga membeli minyak goreng curah di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang (Foto: Rizal Adhi Pratama/jatimnow.com)
Antrean warga membeli minyak goreng curah di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang (Foto: Rizal Adhi Pratama/jatimnow.com)

Malang - Gudang distributor minyak goreng curah, CV Toko Tigor di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang diserbu warga. Antrean terpantau mencapai puluhan meter.

"Harga jualnya Rp 14 ribu per liter, tapi kalau per kilo Rp 15.500. Warga yang membeli syaratnya pakai KTP. Tapi tidak selalu ada, karena pasokan menunggu yang dari PT Mega Surya Mas Sidoarjo," terang Direktur CV Toko Tigor, Toni Surya Hartanto, Senin (11/04/2022).

Toni mengungkapkan bahwa hanya dalam setengah hari, pasokan minyak goreng curah 30 ton langsung ludes. Total hari ini ada stok 36 ton minyak goreng curah yang disiapkan.

"Hari ini sudah dari jam 7 pagi sampai siang dan sudah habis banyak sekitar 30 ton. Jumlah pembelinya sudah tidak karu-karuan, bukan ratusan lagi tapi ribuan," bebernya.

Untuk mengantisipasi pembeli nakal yang mencoba antre lagi, Toni menerapkan sistem celup tinta di jari seperti saat pemilu.

"Untuk mengantisipasi pembeli yang antri lagi kita memberikan tinta, kita mengantisipasi dijual lagi. Kita prioritaskan kepada customer pemakai," ujar dia.

Selain itu, dia tidak bisa menjamin apakah besok akan menjual minyak goreng murah lagi atau tidak. Sebab belum ada kepastian apakah ada stok atau tidak dari pihak PT Mega Surya Mas.

"Pasokannya hari ini saja, besok mungkin sudah gak ada. Soalnya saya belum dapat berita buat besok," paparnya.

Salah satu pembeli, Mujianah (45) warga Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang mengaku mengantre selama 4 jam untuk mendapatkan minyak goreng curah itu.

"Dapat info tadi pagi dari tetangga. Saya datang jam 9 dan baru dapat jam 1 siang. Saya dapat 14,5 liter harganya Rp 222 ribu, harga per liternya sekitar Rp 14 ribu," tuturnya.

Mujianah mengantre lantaran kebutuhan minyak goreng sangat penting untuk usaha gorengan miliknya di Desa Tawangargp, Kecamatan Karangploso.

"Kalau membeli minyak goreng dengan harga tinggi, ya ndak mampu mas. Kalau cari di tempat biasa bukannya sulit, tapi harganya mahal Rp 25 ribu per liternya, baik yang kemasan maupun yang curah," ungkap dia.

Oleh karena itu, dia berharap agar pemerintah berbaik hati menurunkan harga minyak goreng.

"Harapan saya, harga minyak goreng bisa normal kembali, tidak semahal ini. Soalnya membuat omzet penjualan saya menurun. Soalnya pengeluaran dua kali lipat hanya untuk minyak saja, belum yang lain-lain," pungkasnya.