Pedagang Pasar Setono Betek Kediri Digerojok 6 Ton Minyak Goreng Murah
Peristiwa Jumat, 22 Apr 2022 13:48 WIBKediri - Sebanyak 6 ton minyak goreng sawit bersubsidi digelontorkan ke para pedagang di Pasar Setono Betek, Kota Kediri, Jumat (22/4/2022). Pasokan ini untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat menjelang Lebaran.
Distribusi minyak goreng curah berasal dari PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Madiun melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri. Kendati saat ini stok minyak goreng di Kediri aman, distribusi penting untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan masyarakat menjelang Lebaran.
"Sebenarnya keberadaan minyak curah di Kota Kediri sudah tesedia, tidak langka. Tapi ini ada tawaran dari PT PPI (Perusahaan Perdagangan Indonesia) Cabang Madiun 6.000 Kilogram untuk (Pasar) Setono Betek. Makanya kami terima untuk antisipasi kenaikan permintaan jelang Idul Fitri," kata Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Salim Darmawan.
Dalam proses distribusi, setiap pedagang menerima jatah 170 kg minyak goreng. Ada 35 pedagang di Pasar Setono Betek. Mereka hanya perlu menebusnya dengan harga Rp14.390 per kg. Harga yang cukup murah karena berasal dari tangan pertama.
"Ini sangat murah. Jadi gini, alur distribusi ini dari distrubutor level 1 atau D1 ke D2 lalu ke pedagang atau pengecer. Biasanya pedagang dapatnya dari D2 yang harganya sudah Rp14.800- Rp15.000. Lha ini dari D1 langsung by pass ke pengecer. Dengan HET Rp15.500 mereka dapat profit margin lebih gede," tambahnya.
Layaknya solar bersubsidi, minyak goreng masih bebas dijual di luar pasar. Namun demikian, Salim berharap para pedagang menjualnya di pasar ini saja. Mengingat kebutuhan tinggi masyarakat. Data BPS, per hari normal kebutuhan minyak goreng di Kota Kediri mencapai 7.900 liter dengan Pasar Setono Betek sebagai simpulnya.
Tak hanya di Setono Betek, distribusi juga akan dilakukan secara bergilir ke pasar lainnya. Sementara untuk memastikan minyak goreng dijual sesuai HET, Disperdagin bersama kepolisian akan melakukan pengawasan rutin. Baik secara terbuka maupun under cover untuk memastikan tak ada kecurangan pedagang yang merugikan masyarakat.
"Nanti akan kami awasi baik secara eksplisit maupun under cover untuk memastikan harga sesuai HET," pungkas Salim.