Pixel Code jatimnow.com

Doa untuk Buya Syafii Maarif Iringi Rapat Paripurna DPRD Jatim

Peristiwa Jumat, 27 Mei 2022 16:01 WIB
Wakil Ketua DPRD Jatim Anwar Sadad saat memimpin doa dalam rapat paripurna di kantor DPRD Jatim, Jumat (27/5/2022) (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)
Wakil Ketua DPRD Jatim Anwar Sadad saat memimpin doa dalam rapat paripurna di kantor DPRD Jatim, Jumat (27/5/2022) (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)

Surabaya - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 1998-2005 KH Ahmad Syafii Maarif tutup usia RS PKU Muhammadiyah Gamping, Jumat (27/5/2022), sekitar pukul 10.15 WIB. 

Buya Ahmad Syafii Maarif meninggal di usia 87 tahun. Meninggalnya salah satu tokoh intelektual itu membawa duka mendalam bagi seluruh element masyarakat di Indonesia, salah satunya Wakil Ketua DPRD Jatim Anwar Sadad. 

"Innalillahi wa inna ilaihi roji'uun, atas nama institusi DPRD Provinsi Jawa Timur dan seluruh masyarakat Jatim, kami menyampaikan duka yang sangat mendalam atas wafatnya cendikiawan sekaligus tokoh intelektual bangsa Buya Ahmad Syafii," ucap Sadad usai rapat Paripurna di kantor DPRD Jatim, Jumat (27/5/2022).

Di tengah rapat paripurna, Sadad juga nampak mengajak seluruh peserta rapat untuk mengirimkan doa kepada almarhum. 

Menurut Ketua DPD Gerindra Jatim itu, sosok Buya Syafii adalah seorang ulama yang kharismatik dan visioner. Hal itu ia buktikan saat dirinya mendirikan Maarif Institute. Selain itu, Buya Syafii Maarif juga diketahui pernah menjabat sebagai Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP).

"Beliau adalah sosok yang visioner, beberapa karya dan ide-idenya sangat diakui oleh negara. Beberapa pemikirannya juga terimplikasi kedalam nilai islam dan kebangsaan. Mewakili seluruh kader Gerindra di Jawa Timur saya turut mengucapkan duka yang mendalam, semoga beliau mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah SWT," ucap Sadad.

Seperti diketahui bersamai, Buya Syafii Maarif yang memiliki nama lengkap Ahmad Syafii Ma'arif lahir di Minangkabau pada 31 Mei 1935. Dia merupakan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah periode 1998-2005.

Pada tahun 2008, Buya mendapatkan penghargaan Ramon Magsaysay Award yang berpusat di New York, Amerika Serikat. Penghargaan tersebut diraih atas dedikasinya menyebarluaskan keteladanan integritasnya dalam menjalankan pemerintahan, kegigihannya dalam memberikan pelayanan umum, serta idealisme pragmatisnya dalam suatu lingkungan masyarakat yang demokratis.