19.271 Anak di Ponorogo Menari Krido Warok Pecahkan Rekor Muri
Pemerintahan Rabu, 15 Jun 2022 14:50 WIBPonorogo - Sedikitnya 19.271 siswa taman kanak-kanak di Kabupaten Ponorogo memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri). Belasan ribu anak itu menari Krido Warok Cilik, Rabu (15/6/2022).
Pemecahan rekor itu terpencar di 21 kecamatan yang ada di Ponorogo. Untuk Kecamatan Ponorogo Kota, anak-anak dipusatkan di Alun-Alun Ponorogo.
Pantauan jatimnow.com, anak-anak tersebut menari dengan pakaian kaos putih lengan panjang dan celana warna hitam layaknya Warok Ponorogo.
Tali kolor warok juga tersemat malingkar di perut masing-masing anak lengkap dengan udeng hitam di kepala. Sedangkan video menari di 21 kecamatan juga disiarkan langsung melalui Zoom Meeting yang juga diputar di alun-alun Ponorogo.
Ribuan anak-anak terlihat antusias mengikuti irama dan panduan dari masing-masing gurunya. Mereka tetap tersenyum walaupun matahari menyengat.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengatakan ini menjadi upaya untuk menumbuhkan semangat mengenalkan budaya kepada anak-anak sejak usia dini. Mulai dari tari Krido Warok yang juga menjadi penabuh karakter budaya Reyog Ponorogo.
"Ponorogo tidak hanya jadi Kota Layak Anak, tapi juga pendidikan layak, gizi layak, untuk anak-anak yang dibebani amanah dan tanggung jawab negara ini," kata Kang Giri, panggilan akrab Sugiri, di Alun-Alun Ponorogo
Sementara itu, perwakilan Muri, Sri Widayati, menuturkan Tari Krido Warok Cilik dengan peserta PAUD dan TK terbanyak. Dalam artian telah sah untuk masuk ke dalam rekor dunia Muri Indonesia.
"Rekor tersebut masuk kedalam rekor ke-10.368 yang tercatat dalam Muri,” tutur Sri.
Di sisi lain, pemrakarsa tari, Wisnu Hadi Prayitno, menambahkan bahwa kegiatan tersebut juga dimaksudkan untuk memperingati Hari Anak Nasional (HAN). Ini merupakan hasil dari komunikasi dari seluruh guru-guru TK dan PAUD seluruh Kabupaten Ponorogo.
Juga sebagai upaya untuk mengedukasi anak-anak mengenal budaya Ponorogo. Gerakan-gerakan tari juga untuk menumbuhkan komunikasi antara satu anak dengan anak lainnya.
"Kita juga berusaha untuk anak-anak kecil ini bisa menerima kebudayaan Reyog Ponorogo, karakter Warok, sebagai cara mereka mengenal kesenian ini sejak dini,” pungkasnya. (adv)