Pixel Code jatimnow.com

3 Tahun Menimba Ilmu di SPI Kota Batu, 9 Pelajar Kamboja Siap Buka Usaha

Back To School Selasa, 21 Jun 2022 15:43 WIB
Graduate ceremony, pelepasan pelajar asal Kamboja di SPI. (Foto: Galih Rakasiwi/jatimnow.com)
Graduate ceremony, pelepasan pelajar asal Kamboja di SPI. (Foto: Galih Rakasiwi/jatimnow.com)

Kota Batu - Sembilan pelajar asal Kamboja dinyatakan lulus mengenyam pendidikan tingkat sekolah menengah atas (SMA) di Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu.

Selama tiga tahun mengenyam pendidikan, para murid tidak dipungut biaya alias gratis. Ini sebagai bentuk kerja sama program Kemendikbud RI dan Kerajaan Kamboja serta dukungan dari JHL Group selaku sponsorship.

Alasan mereka memilih SPI karena tidak hanya pendidikan formal saja yang diberikan, namun lebih banyak pada keterampilan dan berwirausaha sesuai potensi yang dimiliki setiap murid.

Salah satu pelajar Kamboja, UK Srey Pich merasa nyaman mengenyam pendidikan di SMA SPI Kota Batu. Meskipun awalnya, ia mengalami kesulitan berkomunikasi karena perbedaan bahasa. Tapi dirinya cukup senang karena banyak mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru.

"Tidak hanya pendidikan formal, kita juga diasah keterampilan sesuai minat bakat kita sehingga itu sangat penting dan bisa menjadi bekal saya kembali ke Kamboja dan membuka usaha di sana," paparnya, usai mengikuti Graduation Ceremony di SPI, Senin (20/6/2022) malam.

Beberapa keterampilan yang diajarkan antara lain pengembangan bisnis, multimedia, perhotelan, pertanian hidroponik, mengolah makanan, dan sebagainya.

Sementara itu, Kepala SMA SPI, Risna Amalia mengutarakan mereka masuk ke SPI sejak tahun 2019. Kedatangan sembilan pelajar asal Kamboja diharapkan menjadi stimulus membuka kerja sama antara SMA SPI dengan negara lainnya.

Risna menuturkan, tahun depan, Kerajaan Kamboja akan mengirimkan 20 pelajar.

"Jadi Senin malam kemarin kami melepas sembilan pelajar Kamboja yang telah menyelesaikan program pendidikan di sini. Harapan kita apa yang didapat di sini bisa bermanfaat untuk hidup mereka kelak serta bisa mengoptimalkan dan meningktkan kualitas layanan pembelajaran di sini," katanya, Selasa (21/6/2022).

Untuk kendala awal dari para pelajar tersebut yaitu bahasa. Karena saat masuk sekitar 2 bulan bahasa menjadi hambatan komunikasi sehingga pihaknya intens mengajarkan Bahasa Indonesia kepada sembilan pelajar asal Kamboja itu.

"Pelajaran pertama kali, yakni penyesuaian bahasa. Karena pihak sponsorship maupun kementerian, berpesan harus mengutamakan Bahasa Indonesia. Untungnya, mereka tinggal di asrama sehingga cepat beradaptasi," ujar Risna.

Pembelajaran di SMA SPI menerapkan pola pendidikan jalur ganda, yang mengkolaborasikan kurikulum pendidikan akademis dengan keterampilan sesuai minat tiap peserta didik.

"Peserta didik diarahkan menggali potensi dirinya melalui keterampilan sebagai bekal menjalani kehidupan," terangnya.

Lalu, Ketua Yayasan SPI Fransiscus Tantono Putro berharap pihaknya bisa terus membantu kebutuhan bagi generasi muda baik di Indonesia atau tingkat Asia Tenggara. Tapi ada beberapa prioritas yang diutamakan salah satunya yaitu pelajar yang kurang mampu.

"Semoga tahun depan kita bisa bekerjasama dengan banyak negara lain, tidak hanya negara Kamboja," tutupnya.