Pixel Code jatimnow.com

13 Pelajar SMA di Surabaya Cium Kaki Orang Tua, Ada Apa?

Patroli Selasa, 06 Des 2022 10:27 WIB
Kapolsek Genteng AKP Andhika M. Lubis saat memberikan pengarahan kepada pelajar yang tertangkap saat menggelar pesta miras di Jalan Peneleh, Surabaya. (foto: Kanit binmas Polsek Genteng for jatimnow.com)
Kapolsek Genteng AKP Andhika M. Lubis saat memberikan pengarahan kepada pelajar yang tertangkap saat menggelar pesta miras di Jalan Peneleh, Surabaya. (foto: Kanit binmas Polsek Genteng for jatimnow.com)

jatimnow.com - Sebanyak 13 pelajar sekolah menengah atas (SMA) di Surabaya harus mencium kaki orang tuanya. Aksi ini dilakukan di hadapan anggota Polsek Genteng pada Senin (5/12/2022).

Kapolsek Genteng Surabaya AKP Andhika M. Lubis mengatakan ke-13 pelajar ini diminta bersujud kepada orang tuanya sambil meminta maaf atas perbuatannya.

Aksi ini dilakukan lantaran ke-13 pelajar SMA ini terciduk saat menggelar pesta miras pada hari Senin, sekitar pukul 16.00 WIB.

"Kami meminta para siswa yang pesta miras itu memohon maaf kepada orang tuanya masing masing untuk bersujud dan mencium kaki orang tua," katanya, Selasa (6/12/2022).

Diterangkan Andhika bahwa belasan pelajarĀ ini diciduk saat menggelar pesta miras jenis arak di tepian sungai, Jalan Peneleh Kota Surabaya.

Terlebih saat itu ke-13 siswa ini masih mengenakan seragam sekolah dan terdapat beberapa botol miras saat diciduk.

Belasan pelajar ini kemudian digelandang ke Mapolsek Genteng untuk di data dan diberi pembinaan. Selain itu, orang tua dari masing-masing pelajar dipanggil agar mengetahui perbuatan anaknya.

"Kami juga memberikan imbauan kepada pelajar agar lebih menghargai upaya orang tua yang telah menafkahi dan memberikan uang saku. Sejatinya tugas pelajar adalah bersekolah mencari ilmu, dan tidak melakukan perbuatan yang merugikan diri sendiri maupun keluarga," bebernya.

Usai dilakukan pendataan dan membuat surat pernyataan, belasan pelajar itu dikembalikan kepada orang tua masing-masing, dan disaksikan pihak sekolah.

Andhika juga meminta pihak sekolah maupun orang tua menjaga agar belasan pelajar ini tidak putus sekolah.