Pixel Code jatimnow.com

Tradisi Nyareh Malem di Probolinggo, saat Warga Menunggu Waktu Berbuka Puasa

Time Out Kamis, 14 Mar 2024 09:06 WIB
Tradisi Nyareh Malem di Probolinggo. (Foto: Mahfud Hidayatullah/jatimnow.com)
Tradisi Nyareh Malem di Probolinggo. (Foto: Mahfud Hidayatullah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Nyareh malem merupakan istilah bahasa Madura yang artinya menunggu malam tiba. Tradisi nyareh malem hanya ada saat bulan Ramadan tiba. Kebanyakan orang mengenalnya dengan sebutan ngabuburit.

Tradisi nyareh malem di Probolinggo banyak dilakukan oleh masyarakat saat menunggu adzan magrib tiba. Biasanya, warga nyareh malam dengan mengunjungi tempat ramai, seperti Alun-Alun Kota.

"Kalau saya biasanya untuk nyareh malem di Alun Alun dan Pelabuhan Kota Probolinggo," kata Sudiono Wafa, warga asal Kelurahan Jrebeng Lor, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, Rabu (13/3/2024).

Sudiono juga menjelaskan, tradisi nyareh malem memang hanya ada saat bulan puasa. Tak jarang dirinya mengajak pula sanak keluarga.

"Kita sambil menunggu adzan magrib dengan jalan - jalan di tempat keramaian dan mancing di laut," ujarnya.

Warga lain, Toni asal Desa Sumberkerang, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, mengatakan tradisi ini memang biasa ia lakukan sejak kecil.

"Nyareh malem memang hanya ada saat bulan Ramadan tiba. Sejak kecil saya kecil juga nyareh malem," ucap Toni.

Pria berambut gondrong ini, juga mengatakan, nyareh malem memang banyak digandrungi oleh kalangan anak muda saat ini. Anak muda biasa mulai berangkat mulai sejak pukul 15.00 hingga jam.17.30 WIB atau waktunya berbuka puasa.

"Biasanya mereka berkumpul di jalan-jalan desa dengan mencari pemandangan bagus, biasa di tempat yang dipilih di dekat area pesawahan," ungkapnya.

Keseruan nyareh malem, menurut Toni tidak hanya menunggu datangnya adzan magrib sebagai waktu dimulainya berbuka puasa.

"Namun juga nyareh malem juga bisa mempererat tali silaturrahmi dengan teman atau sanak saudara," tandasnya.