Pixel Code jatimnow.com

Wisudawan Unair Raih IPK 4.00, Ini Kiat Suksesnya

Wiyata Selasa, 11 Sep 2018 17:09 WIB
Syachroni saat mengikuti prosesi wisuda di gedung ACC Unair kampus C Jalan Mulyorejo, Selasa (11/9/2018).
Syachroni saat mengikuti prosesi wisuda di gedung ACC Unair kampus C Jalan Mulyorejo, Selasa (11/9/2018).

jatimnow.com – Syachroni patut berbangga diri pada hari perayaan wisuda Universitas Airlangga periode September 2018. Pasalnya, ia berhasil meraih predikat sebagai wisudawan terbaik S2 Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 4.00.

Ditemui seusai prosesi wisuda di gedung ACC Unair kampus C Jalan Mulyorejo, Selasa (11/9/2018), Syachroni mengaku tidak mudah dalam meraih nilai sempurna itu. Terlebih seusai mengalami kecelakaan sewaktu pengambilan data penelitiannya itu.

Namun, hal itu tidak menghentikan niat Syachroni menyelesaikan topik tesisnya mengenai kondisi keberhasilan pengobatan pasien tuberkulosis (TB) paru di Kota Surabaya. Ia pun mengambil judul: ‘Upaya peningkatan keberhasilan pengobatan tuberkulosis paru berdasarkan analisis aatient engagement’.

“Setiap melaksanakan tugas sebisa mungkin saya kerjakan dengan sepenuh hati. Berusaha selalu update dengan memperkaya pembahasan topik yang ditugaskan oleh dosen,” terang Syachroni.

Baginya, kunci sukses seorang manusia sejatinya adalah didasarkan pada ibadah dan do’a yang dipanjat kepada Allah SWT.

Selain itu, diperlukan juga kerja keras dan kerja cerdas dalam menyelesaikan studi S2, mengingat masa program magister hanya 2 tahun.

"Kepandaian mengatur skala prioritas sangat diperlukan agar sesuai dengan time periode masa studi. Perlu pengorbanan mencapai keberhasilan. Jer Basuki Mawa Beya menjadi semboyan yang saya anggap sesuai untuk menggambarkan setiap lika-liku proses perkuliahan S2 ini,” ungkap Syachroni.

Kesibukan Syachroni mengarahkan ia untuk fokus menyelesaikan studi tepat waktu. Di mana saat ini, Syachroni bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian Kesehatan, tepatnya di Badan Litbang Kesehatan di Jakarta, sehingga tak heran bila ia mengambil program magister Administrasi dan Kebijakan Kesehatan.

“Rencana saya selepas ini adalah kembali aktif bekerja dan mengabdi untuk negeri dengan membuat penelitian-penelitian dan memberikan rekomendasi kebijakan di bidang manajemen pelayanan kesehatan,” tutur pria 31 tahun ini.

Kegiatan lain semasa kuliah yang pernah Syachroni ikuti adalah terlibat dalam kepanitiaan seminar nasional kebijakan kesehatan yang diselenggarakan oleh Prodi S2 AKK dan pelatihan unit cost yang bermanfaat untuk menetapkan harga atau tarif suatu pelayanan kesehatan.

“Harapan saya di masa mendatang adalah mendapat kesempatan kembali ditugaskan belajar oleh Kemenkes RI untuk menempuh studi selanjutnya di luar negeri,” imbuhnya.

Namun, saat ditanya ketika penat datang melanda di tengah-tengah kesibukannya menggarap tesisnya, Syachroni juga tak memungkiri bahwa dirinya juga perlu berlibur.

"Travelling juga perlu saat penat, ya mungkin berlibur di dalam maupun luar negeri juga menjadi pengisi kegiatan di sela-sela kesibukan kuliah," tandasnya.