Pixel Code jatimnow.com

Investasi di Kota Batu Capai Hampir Rp500 Miliar, Pariwisata jadi Unggulan

Pemerintahan Rabu, 29 Mei 2024 17:21 WIB
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai.  (Foto : Prokopim Pemkot Batu for jatimnow.com)
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai. (Foto : Prokopim Pemkot Batu for jatimnow.com)

jatimnow.com - Angka investasi di Kota Batu pada kuartal pertama tahun 2024 mencapai Rp437,5 miliar. Nilai ini meningkat 28,9 persen, dibandingkan dengan kuartal pertama di tahun 2023 sebesar Rp339 miliar.

Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengatakan, dari angka Rp437,5 miliar, investasi domestik masih mendominasi dengan angka Rp402,3 miliar, dan investasi asing Rp35,2 miliar.

Sektor pariwisata menjadi yang terkuat dengan nilai investasi saat ini sekitar Rp210 miliar, atau sekitar 52 persennya. Sedangkan, Pemkot Batu selama tahun 2024 ini menargetkan nilai investasi yang masuk sebesar Rp840 miliar.

Data tersebut berdasarkan dari DPMPTSP Kota Batu. Menurutnya, tingginya angka penanaman modal di Kota Batu pada sektor pariwisata ini berpengaruh terhadap segala aspek ekonomi.

"Dapat menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan, daya beli masyarakat, perputaran ekonomi yang merata, serta meningkatkan produk domestik bruto (PDB) daerah," jelas Aries, Rabu (29/5/2024).

Sedangkan untuk area yang diminati investor di Kota Batu yaitu sektor pariwisata, dengan total 121 investor yang tersebar di 3 kecamatan, yakni Kecamatan Bumiaji 7 investor, Kecamatan Batu 78 investor, dan Kecamatan Junrejo 36 investor.

Dia mengatakan, pada tahun 2024 ini, Pemkot Batu menargetkan sejumlah 12 juta wisatawan masuk ke Kota Batu. Menurutnya, target tersebut diyakini dapat semakin menarik investor terutama dalam sektor perhotelan, kuliner dan terkait pariwisata lainnya.

Aries juga mengungkapkan, bahwa Kota Batu memiliki daya tarik yang kuat bagi para investor, selain sektor pariwisata, juga terutama dalam sektor perdagangan, industri dan akomodasi.

"Kami, Pemkot Batu tentunya akan terus memberikan dukungan, dan kemudahan untuk investasi, terutama di sektor pariwisata, UMKM dan pertanian, demi mendukung visi dan misi pembangunan daerah," katanya.

Aries mengatakan, di Kota Batu terdapat beragam potensi pariwisata. Diantaranya, 47 destinasi wisata tujuan, baik 24 desa/ kelurahan wisata, wisata alam dan wisata buatan. Kemudian, juga ada 1.278 tempat kuliner, serta potensi pariwisata lainnya.

"Rata-rata wisatawan berwisata di Kota Batu selama 2 hari, dan asumsi pengeluaran setiap orang Rp 1,8 juta, seperti pengeluaran untuk akomodasi, transportasi, makan, minum dan lainnya, tentu ini luar biasa perputaran ekonominya," katanya.

Dia juga menyampaikan, terkait rencana ground breaking Payung Reborn, dan Sunrise Point Brau, yang akan dikembangkan untuk menjadi tujuan wisata di Kota Batu.

"Saya sudah berkeliling di Kota Wisata Batu banyak potensi dari kota ini yang sangat banyak untuk dimanfaatkan secara maksimal. Kamu juga maukah untuk seluruh elemen masyarakat untuk terus aktif dalam menjaga lingkungan," katanya.

Menurutnya, dengan menjaga kelestarian lingkungan maka tentu akan berdampak bagi kesejahteraan masyarakat, karena tingginya atensi wisatawan untuk menikmati liburannya di Kota Wisata Batu.

"Kami mengajak semua investor untuk berinvestasi di Kota Wisata Batu, tentunya investasi yang ramah lingkungan dan berdampak bagi masyarakat. Kami masih banyak membutuhkan beragam akomodasi sebagai penunjang pariwisata dan destinasi internasional," ungkapnya.

Penandatanganan perjanjian kerjasama dalam pengembangan destinasi wisata antara Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Sidiq dengan Kepala Perum Perhutani KPH Malang, Loesy Triana juga telah dilakukan beberapa waktu lalu.

"Dua juta wisatawan masuk di Kota Wisata Batu untuk menikmati destinasi alam. Ini adalah potensi yang bagus menjalin kerjasama dengan Perum Perhutani KPH Malang, untuk memaksimalkan PAD dari sektor ini," ujarnya.