Pixel Code jatimnow.com

Pasar Keputran Surabaya Kian Tak Terlihat dari Luar

Peristiwa Rabu, 12 Jun 2024 12:04 WIB
Kesibukan di Pasar Keputran Surabaya. (Foto: tim jatimnow.com)
Kesibukan di Pasar Keputran Surabaya. (Foto: tim jatimnow.com)

jatimnow.com - Pasar Keputran sebagai salah satu ikon Kota Surabaya semakin tidak terlihat dari luar. Ya, ini kiasan menggambarkan kondisi pasar yang jadi jujukan kulakan pedagang mlijo atau pun pasar-pasar lain.

Kenapa tidak terlihat? Fenomena pasar tumpah di sekitar area Pasar Keputran Surabaya jadi lumrah terjadi setiap malam. Imbasnya, lalu lintas juga jadi macet.

Pasar tumpah beberapa kali ditertibkan oleh petugas Satpol PP Surabaya, Namun mereka tetap saja membandel membuka lapak di pinggir jalan jalan.

Salah satu pedagang dadakan, sebut saja Slamet, mengaku terpaksa melakukan hal itu lantaran tidak mempunyai lapak di dalam pasar. Selain itu, dengan berjualan di pinggir jalan Ia tidak perlu membayar sewa pasar cukup membayar uang kebersihan tiap kali membuka lapak.

"Kalau mau jualan di sini (pinggir jalan) cukup bayar uang kebersihan dan keamanan saja, tidak perlu sewa," ujar Slamet yang enggan disebut nama aslinya.

Ia mengaku uang kebersihan yang harus dibayar sekitar Rp5 ribu. Kata dia, setiap jelang Subuh atau pada waktu akan membuka lapak ada 'petugas' yang menarik retribusi tersebut.

"Kalau mau ikut jualan pokoknya disitu (lokasi berjualan) kosong tidak ada pedagang lain, dan bayar uang kebersihan itu," sambungnya.

Pedagang dadakan itu, biasanya membeli pada pemasok dari daerah yang membawa berbagai sayuran kemudian dijual kembali kepada para pengunjung yang hendak datang ke Pasar Keputran atau kepada pengguna jalan kebetulan melintas di jalan tersebut.

"Jadi kalau ada barang (sayur) datang dari daerah kita beli seadanya modal terus kita jual lagi. Harganya sama dengan pedagang di pasar, untungnya gak seberapa tapi dicukupkan buat hidup sehari-hari. Dan sudah pasti laku, kalo nggak habis, masih bagus besok kita bawa atau kita jual obral saha, pokok modalnya kembali," tambahnya.

Sementara itu, hadirnya pedagang dadakan itu dikeluhkan juga dikeluhkan oleh pedagang resmi Pasar Keputran.

"Ya kalau orang mau beli ke sini (Pasar Keputran) jadi malas disana (pinggir jalan) semuanya sudah ada, ditambah disini sudah pasti macet jadi orang malas," ucap Hadi.

https://jatimnow.com/po-content/uploads/advetorial/cek-dpt-online-pilkada-2024-kpu-jawa-timur.jpg