Pixel Code jatimnow.com

Skema Eri - Armuji Lawan Kotak Kosong di Pilwali Surabaya 2024

Jatim Memilih Politik Kamis, 01 Agu 2024 17:59 WIB
Komisioner KPU Surabaya Devisi Teknis Penyelenggaraan Bakron Hadi. (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)
Komisioner KPU Surabaya Devisi Teknis Penyelenggaraan Bakron Hadi. (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)

jatimnow.com - Rekom PDI Perjuangan pada Eri Cahyadi dan Armuji sukses mematahkan isu pecah kongsi antara keduanya. Selain PDI Perjuangan, 3 partai diantaranya PKB, PPP, dan Demokrat lebih dulu memberi rekom.

Potensi pemilu lawan tunggal, alias kotak kosong pun kian menguat. Sosok lain yang sempat mengudara sebagai penantang Eri - Armuji pun perlahan tiarap. Misalnya Hendy Setiono, yang baru-baru ini menyatakan diri banting setir. Ia mengakui ingin merantau sebagai bakal calon wali kota (Bacawali) Depok, karena didukung para ketua partai.

Begitu juga Ahmad Dhani, yang dikabarkan menolak untuk menjadi lawan Eri. Sama halnya dengan Wakil Ketua DPRD Surabaya Hermas Thony yang masih belum menyatakan diri untuk mencalonkan.

Komisioner KPU Surabaya Bakron Hadi mengaku, persoalan Pilkada kotak kosong tetap sah menjadi bagian dari pesta demokrasi. Secara teknis, baik syarat ataupun aturannya tak jauh berbeda.

"Semuanya sudah ada aturannya, sosialisasinya sama, kertas suaranya sama, biliknya juga sama. Cuman mungkin dalam surat suara nanti ada satu wajah kosong," ucap Bakron, saat ditemui di kantor KPU, Jalan Adityawarman, Surabaya, Kamis (1/8/2024).

Menurut Bakron, perkara Pilkada kotak kosong pada dasarnya tak mempengaruhi kinerja KPU sebagai penyelenggara Pemilu. Prinsipnya, perolehan suara pasangan tunggal harus lebih dari 50 persen total suara sah.

KPU akan tetap membuka pendaftaran pada 27-29 Agustus 2024. Jika dalam kurun waktu tersebut hanya satu pasangan bakal calon yang mendaftar, KPU akan memperpanjang menjadi tiga hari lagi.

"Malah yang kita antisipasi itu pendaftaran partai di waktu-waktu injury time. Kurang sejam, kurang dua menit, baru melakukan pendaftaran," katanya.

Meski demikian, KPU optimistis tingkat partisipasi pemilih dalam Pilwali kali ini akan cukup besar, hal ini berkaca pada Pileg dan Pilpres Februari lalu yang mencapai 70 persen.

"Target kami 70 persen dari total DPT," tandasnya.