Pixel Code jatimnow.com

Nelangsa Petani Cabai di Ponorogo, Gagal Panen Akibat Virus Gemini

Peristiwa Sabtu, 10 Agu 2024 17:45 WIB
Petani cabai Ponorogo. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Petani cabai Ponorogo. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Tidak semua petani di Ponorogo bisa menikmati hasil panen cabai yang baik dengan harga jual yang tinggi. 

Beberapa petani di Bumi Reog justru harus menerima kenyataan pahit. Tanaman cabai mereka rusak dan gagal berbuah akibat virus.

Hal ini dirasakan Rochim, salah satu petani cabai di Desa Ronosentanan, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo. Cabai yang ditanamnya tak satupun menunjukkan hasil yang baik.

"Tanaman cabai di tempat saya rusak, tidak jadi panen. Harusnya ini sudah lewat 3,5 bulan, harusnya sudah bisa panen," ujar Rochim di lahan cabainya.

Menurut Rochim, virus yang menyerang tanaman cabainya adalah virus gemini. Virus ini menyebabkan daun menjadi keriput dan berkerut, sehingga tanaman gagal berbuah. 

"Ya disebut gagal karena memang tidak panen. Permintaan pasar tinggi, tapi tidak bisa dipenuhi," lanjutnya.

Petani lain, Rudi Setiono, juga mengalami nasib serupa. Virus gemini mulai menyerang tanaman cabainya sekitar satu bulan yang lalu, dengan tanda-tanda pohon yang mengerdil, daun keriting, dan berubah warna menjadi kuning. Kini, dia hanya bisa memanen 2 hingga 3 kilogram saja.

"Rugi total ini. Biasanya tanaman cabai saya di satu kotak sawah bisa menghasilkan 25 kilogram setiap seminggu sekali," keluh Rudi.

Untuk mengurangi kerugian lebih lanjut, Rudi memilih untuk mengganti tanaman cabai dengan jagung.

“Daripada tidak dapat apa-apa. Ini sudah melakukan berbagai upaya penanganan," pungkasnya.