Pixel Code jatimnow.com

Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum, Golkar Jatim Tepis Tudingan Kudeta

Politik Senin, 12 Agu 2024 09:23 WIB
Ketua DPD Golkar Jatim M Sarmuji (Foto: dok.jatimnow.com)
Ketua DPD Golkar Jatim M Sarmuji (Foto: dok.jatimnow.com)

jatimnow.com - DPD Golkar Jatim akhirnya buka suara atas mundurnya Airlangga Hartarto dari posisinya sebagai ketua umum (Ketum).

Menurut Ketua Golkar Jatim, Sarmuji, mundurnya Airlangga kali ini adalah simbol sehatnya Partai Golkar yang membuka peluang pada seluruh kader untuk berproses lebih dalam.

Sarmuji juga secara terang-terangan menepis dugaan mundurnya Airlangga karena adanya tekanan dari kubu internal. Meski keputusan Airlangga mundur sebagai Ketum terbilang mendadak.

"Kalau mendengar yang disampaikan beliau, tidak ada desakan atau tekanan. Beliau membuka jalan bagi tampilnya pemimpin berikutnya," ujar Sarmuji, Senin (12/8/2024).

Diketahui, masa jabatan Airlangga Hartarto sebagai Ketum Golkar terhitung habis pada Desember 2024 ini. Mendekati waktu habisnya masa kepemimpinan Airlangga tersebut, banyak kader yang berambisi menduduki kursi tersebut.

Airlangga dikabarkan mengalami kudeta dari internal secara halus. Terdengar juga akan ada wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang bertujuan membuat poros baru.

"Pak Airlangga berjiwa besar, memilih untuk mementingkan partai dibandingkan dengan keinginan pribadi," ucap anggota Komisi VI DPR RI itu.

Diketahui, keputusan Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari posisi Ketum Golkar disiarkan secara terbuka. Keputusan itu disampaikannya pada Minggu (11/8/2024) melalui video singkat.

Nama-nama dari internal pun mulai mencuat sebagai sosok pengganti Airlangga, diantaranya Agus Gumiwang, Bambang Soesatyo, hingga Bahlil.

Kemunduran Airlangga tersebut juga mengembangkan banyak spekulasi. Sebelum menyatakan mundur, sehari sebelum menyatakan diri, Airlangga juga dikabarkan sempat bertemu dengan Presiden Joko Widodo selama dua jam. Kemunduran Airlangga itu juga diikuti oleh kader Golkar lainnya, salah satunyan yakni Jusuf Hamka.

"Mau nggak mau, pas kebenaran ada momentum, saya melihat Pak Airlangga terzalimi saya juga takut nanti berpolitik juga terzalimi," ucap Jusuf Hamka.