Pixel Code jatimnow.com

Pertumbuhan Kegiatan Usaha di Malang Raya Melambat, Ini Penyebabnya

Ekonomi Rabu, 14 Agu 2024 12:20 WIB
Ilustrasi kegiatan usaha. (Foto: Gerhana/jatimnow.com)
Ilustrasi kegiatan usaha. (Foto: Gerhana/jatimnow.com)

jatimnow.com - Kondisi kegiatan usaha di Malang Raya dan sekitarnya pada triwulan III 2024 diperkirakan tumbuh melambat. Hal ini berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Triwulan II tahun 2024 dari Bank Indonesia (BI).

Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Febrina mengatakan, responden memprakirakan kegiatan usaha pada triwulan III tumbuh dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 15,03 persen, melambat dibandingkan SBT 21,72 persen pada triwulan II 2024.

Melambatnya kegiatan usaha tersebut seiring menurunnya kinerja sektor pertanian, kehutanan dan perikanan (SBT2,44 persen), perdagangan besar dan eceran (SBT -0,24 persen) dan penyediaan akomodasi dan makan minum (SBT 0,16 persen).

"Perlambatan ini diprakirakan didorong oleh normalisasi pasca momen HBKN Idul Fitri dan Idul Adha. Sementara itu, faktor cuaca akibat La Nina dengan peluang 65 persen pada Juli-September 2024 berpotensi menahan produktivitas komoditas hortikultura," kata Febrina, Rabu (14/8/2024).

Sedangkan, pada triwulan II, kondisi keuangan dunia usaha di Malang Raya dan sekitarnya meningkat. Hal ini tidak terlepas dari membaiknya akses kredit, kondisi likuiditas maupun kondisi rentabilitas.

Hasil SKDU pada triwulan II 2024 mengindikasikan kinerja kegiatan usaha terakselerasi dibandingkan triwulan sebelumnya.

"Hal tersebut tercermin dari nilai SBT kegiatan usaha pada triwulan II 2024 sebesar 21,72 persen, terakselerasi dari 9,97 persen pada triwulan I 2024," katanya.

Meningkatnya kinerja kegiatan dunia usaha pada triwulan II 2024 terutama didorong oleh meningkatnya kinerja sektor industri pengolahan (SBT 5,99 persen), konstruksi (SBT 1,81 persen) dan penyediaan akomodasi dan makan minum (SBT 0,37 persen).

Hal ini terjadi seiring membaiknya ekspektasi konsumsi di tengah kenaikan permintaan pada momen festive season Ramadan dan cuti bersama HBKN Idul Fitri & Idul Adha, banyaknya libur long weekend dibandingkan tahun sebelumnya dan libur sekolah tengah tahun.

Serta, terjaganya permintaan domestik akibat 2nd round dampak Pemilu didukung dengan business confidence investor yang membaik.

"Investasi pada triwulan II 2024 meningkat. Investasi pada triwulan II 2024 tercatat sebesar SBT 5,49 persen, lebih tinggi dibandingkan SBT 1,48 persen pada triwulan I 2024. Sementara saldo bersih (SB) kondisi keuangan tercatat meningkat dengan SB 10,62 persen, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya dengan SB sebesar 7,95 persen," jelasnya.