Pixel Code jatimnow.com

Bacabup Sidoarjo Subandi Mendadak Mundur dari PKB, Ada Apa?

Politik Kamis, 29 Agu 2024 14:44 WIB
Baliho Subandi bertebaran di Sidoarjo. (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com)
Baliho Subandi bertebaran di Sidoarjo. (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com)

jatimnow.com - Kabar mengejutkan datang dari bakal calon bupati (Bacabup) Sidoarjo. Subandi Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sidoarjo dikabarkan mundur dari partainya, Kamis (29/8/2024).

Padahal Subandi diusung PKB bersama Akhmad Amir Aslichin (Mas Iin).

Belum diketahui secara pasti penyebab Subandi yang kini menjabat sebagai PLT Bupati Sidoarjo ini mundur sebagai kader PKB.

Namun disinyalir karena Subandi enggan dipasangkan dengan Mas Iin yang merupakan putra mantan bupati Sidoarjo, Saiful illah. Subandi memilih mengundurkan diri dari PKB yang membesarkan namanya.

Meski begitu, Subandi tetap maju mencalonkan sebagai calon bupati berpasangan dengan Mimik Idayana diusung Partai Gerindra, Demokrat dan Golkar.

Paslon Subandi - Mimik akan bertarung dengan paslon Akhmad Amir Aslichin - Edy Widodo yang mendapatkan dukungan dari PDIP, PAN dan PKS.

PKB yang menarik dukungan dari Subandi digadang-gadang mengalihkan dukungan kepada Akhmad Amir Aslichin - Edy Widodo.

Sekretaris DPC PKB Sidoarjo Abdillah Nasih menyampaikan pihaknya hanya menjalankan perintah DPP maupun DPW. Meski tidak ada pernyataan tertulis, namun Subandi sudah dianggap mundur.

"Prinsipnya karena beliau akan berangkat dari partai lain, maka walaupun tidak ada pernyataan tertulis, maka oleh DPP dan DPW dianggap mundur, karena sebelumnya tidak berangkat dari PKB," jelas Nasih.

Dengan mundurnya Subandi, ia berharap PKB tetap solid dalam meraih kemenangan untuk Pilkada nantinya.

"Pastinya kita berharap PKB tetap solid, apalagi kita sudah punya sejarah, terkait dinamika pengalaman semacam itu sebelumnya. Saat ini, baik dari ranting hingga DPC untuk tetap tegak lurus dan solid untuk kemenangan siapapun yang diusung oleh PKB nanti," pungkasnya.

Sementara itu, mengenai rekom pasangan PKB yang belum turun hingga sekarang, Nasih menegaskan hal tersebut mutlak karena keputusan DPP dan DPW.

"Tentang rekom itu mutlak kewenangan DPP dan DPW, karena DPC hanya menjalankan perintah saja, turun kemana dan siapa kita hanya menjalankan perintah dari DPP dna DPC," tegasnya.