Pixel Code jatimnow.com

OJK Jember Tingkatkan Literasi Keuangan Dosen, Motor Penggerak Ekonomi Syariah

Ekonomi 7 jam yang lalu
OJK Jember tingkatkan literasi keuangan tenaga pendidik (Foto: Sugianto/jatimnow.com)
OJK Jember tingkatkan literasi keuangan tenaga pendidik (Foto: Sugianto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember mengumpulkan sejumlah tenaga pendidik, seperti dosen guna mempercepat peningkatan literasi keuangan.

Bertempat di salah satu hotel di Jember, OJK Jember melibatkan sejumlah dosen dari berbagai Perguruan tinggi dalam kegiatan bertema Tarining of Trainers (ToT) Pengawasan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan (PVML).

Para dosen dinillai sebagai bagian dari Sasaran Prioritas Penerima Program Edukasi berdasarkan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021- 2025.

Kepala OJK Jember Muhammad Mufid menyampaikan, berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 yang telah dilaksanakan oleh OJK, Indeks literasi dan inklusi keuangan nasional masih menunjukan perbedaan yang cukup siginifikan antara konvensional dan syariah.

Indeks literasi keuangan konvensional sebesar 65,43% dan syariah sebesar 39,11%. Sedangkan untuk indeks inklusi keuangan nasional untuk konvensional sebesar 75,02% dan syariah 12,88%.

"Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat di bidang keuangan syariah masih sangat rendah," ungkapnya.

"Selain itu, pangsa pasar yang rendah dalam industri keuangan syariah menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap keuangan syariah masih sangat minim," sambungnya.

Oleh karena itu, salah satu aspek yang harus menjadi perhatian dalam rangka pengembangan ekonomi dan keuangan syariah adalah upaya untuk meningkatkan literasi dan menumbuhkan minat masyarakat menggunakan produk atau layanan keuangan syariah.

Menurutnya, Kabupaten Jember merupakan wilayah dengan market share penyaluran pembiayaan terbesar (43%) di Sekar Kijang. Piutang pembiayaan (konsolidasi) di Kabupaten Jember menunjukkan tren positif atau tumbuh 11,10% (ytd).

Selain itu, Kabupaten Jember memiliki predikat kota Santri karena memiliki ±600 pondok pesantren dan tercatat sebagai Kabupaten dengan jumlah pondok pesantren terbesar di Jawa Timur.

"Sehingga Kabupaten Jember memiliki potensi yang besar untuk berkontribusi terhadap perkembangan industri jasa keuangan syariah khususnya pada bidang PVML Syariah," terangnya.

Dengan demikian, kegiatan ToT ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan masyarakat cerdas keuangan dan indeks inklusi keuangan nasional mencapai 95% pada tahun 2029.

"Kegiatan ini merupakan langkah awal untuk mengembangkan potensi ekonomi dan keuangan syariah melalui para dosen yang merupakan motor penggerak ekonomi syariah," harap Mufid.

Melalui ToT PVML Syariah, diharapkan dosen-dosen yang berpartisipasi bisa menyampaikan kembali informasi yang didapatkan kepada lingkungan akademisi.

"Mahasiswa maupun masyarakat luas di sekitarnya, sebagai bentuk salah satu perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian Masyarakat," pesannya.

https://jatimnow.com/po-content/uploads/advetorial/cek-dpt-online-pilkada-2024-kpu-jawa-timur.jpg