Pixel Code jatimnow.com

Pedagang di Jember Keluhkan Manajemen Pasar Buruk, Gus Fawait Janjikan Ini

Jatim Memilih Politik Sabtu, 12 Okt 2024 08:45 WIB
Gus Fawait usai pertemuan dengan pedagang pasar  (Foto: Media Center Gus Fawait - Djos for jatimnow.com)
Gus Fawait usai pertemuan dengan pedagang pasar (Foto: Media Center Gus Fawait - Djos for jatimnow.com)

jatimnow.com - Sejumlah pedagang pasar mengeluhkan managemen pasar di Jember buruk. Selain itu, retribusi pasar pun dinilai terlalu tinggi.

Tak hanya itu, para pedagang pasar tradisional juga menyebut bangunan pasar sudah semakin usang tanpa perawatan yang memadai dan minimnya tempat ibadah di area pasar.

Keluhan itu disampaikan Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Jember, Muhadi pada Muhammad Fawait atau Gus Fawait.

"Hingga saat ini tidak ada upaya perbaikan pasar dari pemerintah," keluh Muhadi, Jumat (11/10/2024).

Muhadi menambahkan, dirinya kecewa karena saat kampanye 4 tahun lalu, paslon yang datang ke pasar dan berjanji akan menata pasar, memperbaiki Mandi Cuci Kakus (MCK) serta area parkir.

"Dulu ada paslon yang datang ke pasar waktu kampanye Pilkada. Janjinya mau perbaiki pasar, tapi tidak ada perbaikan sampai sekarang," ujar Muhadi.

Muhadi meminta kepada Paslon Pilbup Jember Gus Fawait - Djoko, agar dapat memberikan perhatian kepada nasib pedagang pasar tradisional, bila terpilih dalam Pilkada 2024 mendatang.

"Kami mendukung Gus Fawait karena ada sebab, yaitu karena beliau punya visi misi untuk memperhatikan pasar, kalau Paslon di sebelah tidak ada," ujar Muhadi.

Mendengar keluhan tersebut, Gus Fawait berjanji akan menyelesaikan persoalan yang terjadi di pasar tradisional.

"Sebagai pemimpin harus memperhatikan pedagang tradisional, karena mereka salah satu penyangga ekonomi. Saya pastikan retribusi akan turun 100 persen," tegasnya.

Gus Fawait juga memastikan bakal menata kembali manajemen pasar yang saat ini kurang optimal, termasuk membangun fasilitas ibadah yang representatif.

"Sangat disayangkan kalau tempat ibadah saja tidak ada, padahal Jember ini terkenal dengan kabupaten yang memiliki jumlah pesantren terbanyakse-Indonesia," pungkasnya.