Pixel Code jatimnow.com

Warga Jember Kecewa Pencairan Bantuan Pemerintah Ditunda, Gara-gara Pilkada?

Peristiwa Sabtu, 19 Okt 2024 11:03 WIB
Ilustrasi. Masyarakat kecil merasa kecewa lantaran bantuan ditunda. (Foto: Atta for jatimnow.com)
Ilustrasi. Masyarakat kecil merasa kecewa lantaran bantuan ditunda. (Foto: Atta for jatimnow.com)

jatimnow.com - Pencarian program bantuan berbasis masyarakat di Kabupaten Jember sementara ditunda. Diduga, bantuan akan cair usai Pilkada. Mengetahui hal itu, beberapa masyarakat penerima manfaat protes.

Masyarakat menilai, bantuan tersebut seharusnya sudah didistribusikan tanpa harus menunggu selesai Pilkada 2024. Mengingat, bantuan tersebut telah disetujui DPRD dan Bupati Hendy Siswanto.

Devi Ika Yustiantini (34), salah satu warga Dusun Gudangrejo, Desa/Kecamatan Rambipuji Jember mengaku, selama ini telah merasakan bantuan dari pemerintah tersebut.

Ibu kandungnya, Devi Suyati (65) yang menjadi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan telah berjalan selama kurang lebih 2 tahun juga turut merasakan.

Diketahui, Suyati menerima Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). Bantuan tersebut, kata Devi, telah berjalan selama kurang lebih 2 tahun.

Mendapati kabar penundaan bantuan itu, ia bersama ibunya merasa kaget dan menyayangkan keputusan pemerintah yang dengan alasan Pilkada menunda pendistribusian.

"Kami merasakan manfaat bantuan itu, kebutuhan bisa terbantu dipenuhi bagi saya dan ibu saya. Apalagi dalam satu keluarga ada 6 orang," katanya, Sabtu (19/10/2024).

Devi tidak setuju jika bantuan itu dikaitkan dengan Pilkada, mengingat jauh-jauh hari sebelum Pilkada bantuan itu sudah berjalan.

“Kalau dikaitkan dengan Pilkada jelas saya tidak setuju, karena bantuan yang kita terima tidak ada kaitan untuk kepentingan Pilkada saja,” imbuhnya.

Devi menyatakan, meskipun bantuan itu tersalurkan atau tidak masyarakat berhak menentukan pilihan. Jadi tidak ada pengaruhnya dengan Pilkada Jember.

"Bukan karena nanti dapat BLT terus milih Paslon ini, ya kan nggak mungkin gitu. Kita pastinya memilih Paslon yang memang dari hati nurani bukan dari apa-apanya gitu,” tegasnya.

"Kalau itu bantuan dari pemerintah, buat apa ditunda. Kasihan orang banyak yang membutuhkan, termasuk ibu saya," sambungnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Holilah, warga setempat yang mengaku kecewa dengan ditundanya bantuan.

Ia tinggal serumah dengan 5 orang dan hampir setiap bulan selalu kurang. Holilah sudah 3 tahun mendapat bantuan dari pemerintah, namun kalau saat ini bantuan ditunda setelah Pilkada ia merasa kecewa dengan pemerintah.

“Saya satu keluarga ada 6 orang, ada suami, ibu mertua, adik dan 2 anak. Bantuan itu sejauh ini sudah tepat sasaran dan bisa buat anak saya sekolah, sama buat modal untuk jualan,” ungkapnya.

Terkait penundaan pencairan dana bantuan yang dilakukan pemerintah, Holilah sangat menyayangkan hal tersebut dan mengaku sedih atas keputusan itu.

“Ya kalau bantuan itu benar-benar ditunda, saya sangat kecewa. Janganlah dikait-kaitkan dengan politik. Rakyat kecil seperti saya, tidak ada hubungannya dengan politik,” keluhnya.