Patroli Ruqyah 3 Jalur Rawan Laka Lantas di Sidoarjo, 200 Korban Tewas
Patroli Jumat, 25 Okt 2024 16:50 WIBjatimnow.com - Dalam rangka Operasi Zebra Semeru 2024, Satlantas Polresta Sidoarjo melakukan patroli ruqyah dan doa bersama guna menekan angka kecelakaan lalu lintas. Ada tiga jalur rawan kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang diruqyah.
Kanit Gakkum Satlantas Polresta Sidoarjo AKP Ony Purnomo mengatakan, patroli ruqyah dalam rangka Operasi Zebra Semeru 2024 digelar untuk mengurangi angka kecelakaan serta fatalitas di jalur blackspot.
3 Jalur maut
Menurut AKP Ony, jalur Trosobo, Krian dan Balongbendo merupakan jalur yang kerap menelan korban jiwa. Oleh karena itu, selain diadakan patroli biasa, pihaknya tak bosan untuk mengimbau masyarakat.
"Melalui ruqyah ini kita mendoakan masyarakat atau pengendara, semoga mereka yang melintas di jalan raya ini supaya mendapat energi positif serta diberi keselamatan oleh Allah," jelasnya.
Rangkaian patroli ruqyah ini, lanjut Ony, berawal dari dilakukannya razia terhadap para pelanggar lalu lintas.
"Sejumlah pelanggar ini didominasi oleh pemakai kendaraan roda 2, kami hentikan, mereka tidak diberi tindakan tegas tilang ditempat, namun mereka diwajibkan untuk mengikuti ruqyah, doa bersama yang dipimpin tokoh lintas agama di tepi jalan raya," ujar Ony.
Lebih lanjut, setelah mengikuti kegiatan ruqyah dan doa bersama selama 15 menit, para pelanggar diizinkan kembali jalan setelah sebelumnya mendapat teguran dari petugas.
200 Korban Tewas
Ony memaparkan, angka kecelakaan di Kabupaten Sidoarjo terhitung masih tinggi.
Selama 1 Januari-16 Oktober 2024 berjumlah 1.345 kejadian, korban meninggal dunia 200 orang, luka berat 41 orang dan luka ringan 1.600 orang.
Sementara kecelakaan yang terjadi di wilayah Krian mulai Januari 2023 - September 2024 berjumlah 335. Dengan rincian korban meninggal dunia 29 orang, luka berat 24 orang dan luka ringan 395 orang.
Dihadiri Tokoh Lintas Agama
Dalam kegiatan itu hadir para tokoh lintas agama yakni Ketua FKUB Sidoarjo M. Idham Choliq, perwakilan tokoh agama Hindu, Budha, Kristen, Katolik serta Konghucu.
"Tujuan kami melakukan doa bersama ini, sesuai dengan kepercayaan masing-masing memohon kepada Sang Kuasa untuk senantiasa melindungi kami semua saat di jalan raya dari segala bahaya dan semoga arwah para korban laka lantas diterima Allah," ucap M. Idham Choliq.