Unisba dan Untag Surabaya Kolaborasi Atasi Masalah Sampah dengan Cara Ini
Wiyata Minggu, 03 Nov 2024 14:43 WIBjatimnow.com - Tim dosen dari Universitas Islam Balitar (Unisba) bersama Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya terpilih sebagai penerima hibah dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) dalam skema Pemberdayaan Desa Binaan tahun 2024.
Hibah ini ditujukan untuk program pemberdayaan masyarakat di Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Dengan fokus utama pada pengolahan sampah yang melibatkan warga desa secara aktif.
Tim pelaksana terdiri dari Aris Heri Andriawan, S.T., M.T., Dheny Jatmiko, S.Hum., M.A., Nuril Esti Khomariah, S.ST., M.T., dan Endah Masrunik, S.E., M.M. (dosen Unisba Blitar).
Dalam program ini, Endah Masrunik menjadi penanggung jawab untuk kegiatan pengolahan sampah yang menggandeng KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) Urup Noto Sari sebagai mitra sasaran.
Endah Masrunik menjelaskan, dengan program ini, masyarakat semakin memiliki andil dalam meminimalisir sampah yang terus menjadi masalah.
“Ketika sampah itu dikumpulkan, kami mengolahnya menjadi berbagai produk. Sampah botol akan dijual ke pengelola sampah, dan profit dari hasil penjualan ini nantinya akan dikembalikan ke desa dan warga untuk mendukung pengembangan desa,” jelasnya, Minggu (3/11/2024).
Lebih lanjut, Endah juga mengungkapkan, bahwa program ini merupakan satu kesatuan dengan dengan program yang menyasar di Desa Minggirsari.
Diantaranya adalah program Pemanfaatan PLTS sebagai energi alternatif dalam program Genthong Panguripan, pembentukan kader hulu sampah, dan pembuatan aplikasi bank sampah bernama "Karung Berkah".
Endah juga mengungkapkan, dalam program pengolahan sampah ini, pihaknya mengolah sampah organik akan diolah menjadi pupuk kompos dengan bantuan 10 komposter serta 10 kotak budidaya maggot.
“Maggot itu nantinya akan dimanfaatkan sebagai suplemen pakan ikan lele, sedangkan pupuk kompos dijadikan pupuk bagi green house desa. Kami telah menyiapkan 10 kotak untuk budidaya maggot dan 10 drum komposter berkapasitas 120 liter,” katanya.
Endah berharap dengan adanya program hibah ini, dapat membantu desa menignkatkan keterampilan dalam pengelolaan sampah secara mandiri dan berkelanjutan. Karena manfaat ekonomi sirkulernya langsung dirasakan warga sekitar.
"Kami melihat bahwa respon dari masyarakat sangat positif dan mereka benar-benar terlihat ingin berkembang," ujar Endah.
Sementara itu, Kepala Desa Minggirsari, Eko Hariadi, menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif ini.
“Dengan dukungan dari tim akademisi, kami optimis program ini akan meningkatkan keterampilan warga dan memberikan dampak jangka panjang bagi kebersihan desa,” ujarnya.
Program pengolahan sampah ini direncanakan berlangsung mulai Agustus hingga Desember 2024. Selama lima bulan, kegiatan ini akan difokuskan pada pelatihan pengelolaan sampah dan pemanfaatan sampah organik maupun anorganik sehingga bisa menjadi sumber daya produktif.