Pixel Code jatimnow.com

Fenomena Strong Voter di Pilkada Lamongan, Loyalis Petahana 81,3 Persen

Jatim Memilih Politik Selasa, 12 Nov 2024 10:09 WIB
Direktur ARCI Dhenny Fahrain saat merilis hasil survei Pilkada Lamongan. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Direktur ARCI Dhenny Fahrain saat merilis hasil survei Pilkada Lamongan. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Dinamika Pilkada Lamongan terus bergulir. Mendekati hari pemungutan suara pada 27 November mendatang, kini muncul istilah strong voter.

Ini berdasar rilis Lembaga Survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) untuk Pilkada Lamongan perode 30 Oktober - 7 November 2024.

Selain elektabilitas, angka strong voter atau pemilih yang sudah memantapkan pilihanya rupanya cukup menarik, sehingga dapat menjadi gambaran awal bagaimana Pilkada Lamongan berjalan.

Data yang diungkap ARCI menunjukan hal yang mengejutkan dimana petahana yakni pasangan calon (Paslon) nomor urut 2 Yuhronur Efendi dan Dirham Akbar Aksara (Yes-Dirham) begitu mendominasi.

Angka strong voter Yes - Dirham melejit hingga 81,3 persen sementara swing voter atau suara mengambang diangka 18,7 persen. Sementara itu, Paslon nomor urut 1 Abdul Ghofur-Firsya Shalati mendapat angka 39,1 sedangkan swing voter 60,9 persen.

Dari hasil ini menunjukan petahana yakni Yes - Dirham diklaim lebih banyak memiliki pemilih yang loyalis atau militan dibandingkan Ghofur - Firosya.

"Kedua Paslon harus memiliki strategi yang jitu, bersamaan dengan tetap melakukan maintenance atau pemeliharaan pada strong voternya. Swing voter ini ibaratnya cadangan suara dan menjadi medan perang kedua paslon," kata Direktur ARCI, Denny Fahrain, Senin (11/11/2024).

Sementara untuk survei elektabilitas, Yes - Dirham mendapat angka 61,7 persen dan Ghofur-Firosya 34,2 persen sementara 4,1 persen tidak menjawab atau tidak tahu.

Menurut Denny, dengan Pilkada yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024, atau tinggal 16 hari lagi, maka akan beraat bagi Ghofur - Firosya untuk bisa mengejar elaktabilitas Yes - Dirham.

"Harus bisa meyakinkan swing voters. Makanya saya bilang tadi strateginya harus diubah, jangan lagi menggunakan isu-isu, tapi lebih ke langsung turun ke lapangan," tuturnya.