Lukisan Sang Rembulan Berbahan Pelat Seng Karya Cewek Sidoarjo, Ini Maknanya
Time Out Rabu, 13 Nov 2024 08:35 WIBjatimnow.com - Hari Ayah Nasional memberikan kesan tersendiri bagi para buah hati dalam mengungkapkan rasa bangga dan sayang terhadap orang tua.
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Nur Awwalur Rohmah (27) warga Wedoro Belahan Waru Sidoarjo. Ia menciptakan karya lukis pelat seng yang unik nan estetik.
"Dalam rangka Hari Ayah Nasional ini, saya membuat karya lukis pelat seng untuk mengenang almarhum Ayah yang sangat saya banggakan," ucap Emma, panggilan akrabnya, kepada Jatimnow.com, Selasa (12/11/2024) malam.
Ia melanjutkan, lukisan pelat seng yang dibuatnya berjudul Sang Rembulan bercerita tentang mengenai kerinduan mendalam terhadap sosok almarhum ayah yang telah tiada sejak ia mengenyam kuliah di semester 2.
"Di sini ada bentuk bulan, wanita dan dua bunga matahari yang mempunyai makna penting. Bulan sebagai ayah, yang saya analogikan saya bertemu ayah kala itu hanya malam saja, karena saya kerja dan kuliah hingga malam dan setiap saya pulang, ayah selalu menunggu saya di depan rumah dan selalu bertanya bagaimana tentang hari ini," jelasnya.
"Dua buah bunga matahari menggambarkan sosok ibu dan adik saya. Saya selalu bersandar ke ayah, saya merasa tidak hanya surga di bawah telapak kaki ibu namun juga ayah, bagian penting di kehidupan kita semua. Setelah ayah tiada, saya baru merasakan hal yang berbeda," imbuhnya.
Selain dalam rangka Hari Ayah Nasional, Emma membuat lukisan pelat seng juga sebagai pembuktian kepada masyarakat, bahwa karya seni dapat diciptakan dengan bahan yang ekonomis.
"Saya ingin membuktikan bahwa dari bahan yang ekonomis dan mudah didapat kita dapat menciptakan karya seni bernilai tinggi," jelas Emma.
Bahan-bahan membuat lukisan pelat seng tergolong mudah didapat yang terdiri dari plat seng, spon, kertas dan pensil.
Ia juga memaparkan proses dan cara pembuatan lukisan pelat seng yang unik dan estetik.
"Pertama di bagian atas ada kertas, di tengah-tengah ada seng dan di bawahnya ada spon. Kita membuat design melalui outline, setelah itu kita balik, mana yang ingin kita timbulkan itu nanti yang kita tekan dengan cara mudah, bisa menggunakan pensil atau pulpen sesuai yang kita butuhkan volumenya," ungkap alumni Universitas PGRI Adi Buana Surabaya jurusan Pendidikan Seni Rupa angkatan 2020 ini.
Tidak mudah dalam membuat karya lukisan pelat seng. Menurutnya, kefokusan dan detail sangat diperhatikan.
"Dikerjakan penuh kehati-hatian, jika terlalu menekan akan sobek, namun jika tidak pas, juga tidak akan terlalu timbul, jadi harus pakai feeling. Pengerjaanya paling sebentar 1 mingguan," imbuhnya.
Emma berharap lukisan plat seng karyanya bisa dkembangkan di ranah pendidikan.
"Karena bahan yang digunakan mudah didapat, saya berharap dapat dijadikan pembelajaran serta referensi pendidikan kesenian kedepannya. Diimana tidak hanya materi namun out putnya adalah karya," pungkasnya.