Pixel Code jatimnow.com

Mengenal Sosok Tri Rahmat Subagio, Pemuda Tuban yang Jadi Duta Batik Indonesia

Time Out Kamis, 05 Des 2024 09:43 WIB
Tri Rahmat Subagio berhasil menjadi Duta Batik Indonesia 2024. (Foto: Humas Pemkab Tuban)
Tri Rahmat Subagio berhasil menjadi Duta Batik Indonesia 2024. (Foto: Humas Pemkab Tuban)

jatimnow.com - Pemuda asal Tuban, Tri Rahmat Subagio berhasil menjadi Duta Batik Indonesia 2024. Ia terpilih menjadi juara dua atau 1st Runner Up Putera Batik Indonesia pada Grand Final Putera Puteri Batik Indonesia 2024 yang dihelat di Lagoon Avenue Mall Sungkono Surabaya, Sabtu (30/11) lalu.

Sebelum dinyatakan sebagai pemenang, pemuda yang juga dikenal dengan nama Gio Maheswara ini harus mengikuti karantina selama sepekan di 3 lokasi yang berbeda, yakni Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya. Adapun, penilaiannya dilihat dari kemampuan peserta dalam melakukan presentasi dan promosi batik, hingga kegiatan membatik.

Sebelum mengikuti ajang tingkat nasional yang diikuti peserta dari 30 provinsi di seluruh Indonesia tersebut, Gio juga telah mengikuti seleksi tingkat provinsi dan terpilih sebagai Putera Batik Jawa Timur 2024, sehingga berhak mewakili Jawa Timur di tingkat nasional.

“Prosesnya sangat tidak mudah. Hampir tiga bulan persiapan menuju tingkat nasional. Dapat bimbingan juga dari Disnakerin dan pengrajin batik di Kabupaten Tuban,” ungkap anak ketiga dari pasangan Ragum dan Almarhumah Suyatmi asal Desa Trutup, Kecamatan Plumpang ini dilansir laman Pemkan Tuban.

Gio merupakan barista tetap di PT Indomarco Prismatama yang juga sebagai leader sekaligus BA Point Coffee tahun 2024.

Selanjutnya, pada tahun 2025 mendatang, alumnus SMA Negeri 1 Widang yang memiliki beberapa ketrampilan di bidang seni, seperti menyanyi dan melukis, serta tergabung dalam Larasati Entertainment ini, akan mewakili Indonesia pada ajang Putera Puteri Batik Nusantara.

Di ajang tersebut, ia harus berkompetisi dengan peserta lain, tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga luar Indonesia.

“Tahun berikutnya, dari nasional ke nusantara. Di mana kami tidak hanya akan memperkenalkan kain batik saja, tapi juga berbagai jenis kain yang ada di Indonesia, seperti tenun, songket, ulos, dan sebagainya,” ujar Gio.

Ia mengaku berhasil meraih berbagai prestasi, salah satunya berkat dukungan penuh dari orang tua asuhnya, Ratna Handayani, yang berprofesi sebagai dokter gigi sekaligus sebagai pemilik butik Larasati dan pendiri organisasi Larasati Entertainment.

Tak lupa, Gio berpesan agar generasi muda terus meningkatkan kepedulian dan menjaga warisan budaya Indonesia, khususnya batik agar eksistensinya tetap terjaga. Hal yang bisa dilakukan untuk melestarikan dan mencintai batik, tambahnya, bisa dimulai dari diri sendiri.

“Mari terus berkolaborasi bersama, semangat dalam membangun dan menjaga warisan batik Indonesia. Bisa dimulai dari diri kita masing-masing dengan mengenakan batik di kehidupan sehari-hari. Kenakan batikmu, lestari Indonesiaku,” pungkasnya.